Harga Kedelai Melambung, Perajin Tahu Pekanbaru Menjerit

id harga kedelai, melambung perajin, tahu pekanbaru menjerit

Harga Kedelai Melambung, Perajin Tahu Pekanbaru Menjerit

Pekanbaru, (antarariau) - Sejumlah perajin tahu di Kota Pekanbaru mengeluhkan harga kedelai yang makin melambung hingga Rp8.200 per kilogram (kg), karena tak sebanding dengan modal usaha dan harga jual komoditas di pasar.

"Untung penjualan makin menipis, untuk pulang mudik Lebaran tahun ini belum pasti kalau kondisi seperti ini," kata Mustafa (32), seorang perajin tahu di Labuh Baru, Pekanbaru, Rabu.

Ia mengatakan harga kedelai dalam beberapa pekan terakhir terus naik, hingga kini mencapai Rp8.200 per kg, atau Rp410.000 per karung 50 kg. Menurut dia, harga bisa naik dalam dua hari sekali, sedangkan keuntungan kotor perajin rata-rata hanya Rp4.000 per kg.

"Dengan kenaikan yang sangat cepat, pembuat tahun seperti kami sulit untuk menaikkan harga jual ke pedagang. Sedangkan barang yang kami buat adalah barang yang harus habis dalam sehari, kalau basi kami merugi," ujarnya.

Seorang perajin tahu lainnya, Mino (40), mengatakan belum bisa menyiasati harga jual bahan baku. Ia berharap pemerintah bisa memastikan pasokan bahan baku kedelai dari dalam negeri, sehingga kenaikan impor kedelai tidak lagi berdampak pada perajin tahu lokal.

"Kedelai semuanya impor dari Amerika Serikat yang dikemas di Malaysia, sedangkan kedelai lokal sangat kurang dan jarang masuk ke pasar," ujarnya.

Menurut dia, harga tahu di tingkat pengecer kini naik menjadi Rp4.000 per bungkus isi 12 tahu. Jumlah itu naik sekitar Rp500 dibandingkan harga sebelumnya.

"Kami harap Lebaran kali ini penjualan bisa tetap tinggi karena kenaikan harga tak bisa dihindari," katanya.

Menurut dia, para perajin tahu di Pekanbaru tidak melakukan aksi mogok seperti yang digemborkan para perajin di Jawa. Ia beralasan, kelompok perajin tahu-tempe di Pekanbaru tidak kuat karena belum memiliki koperasi bersama.

"Kalau kami mau demo dan mogok bekerja, lalu mau mengadu ke siapa disini," katanya.