Pekanbaru (ANTARA) - Satuan TugasCOVID-19 Riau mulai menyisir tempat-tempat nongkrong warga di cafe-cafe, kedai kopi serta restoran, dan langsung dites usap karena banyak warga berkerumun dan membuka masker sehingga rawan terjadi penularan virus.
"Petugas akan melakukan test usap dadakan terhadap masyarakat yang berkerumun di cafe-cafe dan kedai kopi. Jika ditemukan ada yang positif, maka warga tersebut akan langsung dibawa ke tempat isolasi mandiri, supaya tidak berkeliaran lagi dan tidak menularkan ke orang lain di sekitarnya," kata Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Riau, Masrul Kasmydi Pekanbaru, Selasa.
Menurut dia, setelah ditemukan kasus positif COVID-19, maka masyarakat diyakini akan menghindari aksi kumpul-kumpul dan dengan demkian masyarakat akan merasa khawatir terhadap penyebaran COVID-19.
Tindak ini harus dilakukan, katanya lagi, guna mencegah terjadinya penularan COVID-19 yang lebih luas lagi atau memutus mata rantai penularan COVID-19 di Pekanbaru.
"Warga tunda dulu untuk kumpul-kumpul apalagi izin keramaian kini masih belum diberikan, tentu ini jelas melanggar, dan pemerintah berupaya membatasi ruang gerak dengan cara mematuhi protokol kesehatan," ujarnya.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Zaini Rizaldy, mengatakan, saat ini ada 43 dari 84 kelurahan di kota Pekanbaru masuk zona merah. Jumlah ini mengalami kenaikan dari pekan sebelumnya.
Kenaikan jumlah kelurahan zona merah, katanya, karena masih banyak kasus di setiap kelurahan dan kasus terbanyak di Kelurahan Sidomulyo Barat mencapai 67 kasus. Kasus COVID-19 di Kelurahan Labuh Baru Timur juga cukup tinggi atau 64 kasus.
Ttal kasus positif COVID-19 sampai saat ini di Kota Pekanbaru mencapai 2.454 kasus.