Calhaj Riau Inginkan Embarkasi Di Pekanbaru

id calhaj riau, inginkan embarkasi, di pekanbaru

Pekanbaru, (antarariau) - Para calon jamaah haji asal Riau, mengharapkan pemerintah menetapkan embarkasi berada di Pekanbaru, bukan di Batam, karena Bandara Sultan Syarif Kasim II sudah dianggap layak memiliki fasilitas sarana maupun prasarana penunjang.

"Kami hanya menyarankan agar embarkasi haji asal Riau, tidak lagi di Batam," kata calon jamaah haji, Kumaidi (54) warga Kelurahan Limbungan Baru, Kecamatan Rumbai Pesisir, dihubungi di Pekanbaru, Jumat.

Dia mengatakan harapan tersebut tentunya sangat beralasan karena bandara Pekanbaru dianggap mampu untuk melayani keberangkatan calon jamaah haji.

Pernyataan tersebut sehubungan pemerintah menetapkan embarkasi Batam bagi jamaah yang berasal dari Riau, Jambi, Kalimantan Barat maupun Kepulauan Riau berangkat untuk musim haji 2012.

Sedangkan jamaah asal empat provinsi itu berangkat menunaikan ibadah melalui Bandara Hang Nadin dalam satu kelompok terbang (kloter).

Kasubag Humas Kementerian Agama Provinsi Riau, H Mahyudin mengatakan untuk musim haji tahun 2012 data sementara jumlah jamaah yang berangkat sebanyak 5.010 orang.

Namun penentuan kapan waktu keberangkatan para calon jamaah itu biasanya usai Ramadhan agar jumlah yang pasti dapat diketahui, karena masih ada yang belum melunasi ongkos naik haji (ONH).

Kumaidi mengatakan, bila embarkasi itu berada di Pekanbaru, akan menghemat biaya bagi calon jamaah haji lain seperti dari Kabupaten Indragiri Hilir atau Kabupaten Rokan Hulu, Riau.

Selain itu, Bandara Sultan Syarif Kasim II sangat layak untuk penerbangan ke luar negeri sehingga tidak ada alasan lain bagi pemerintah agar embarkasi calon jamaah Riau ditetapkan saja di Pekanbaru.

Bahkan Gubernur Riau, H. Rusli Zainal pada Senin (16/7) telah meresmikan terminal baru Bandara Sultan Syarif Kasim II yang diusulkan pihak PT Angkasa Pura II sebagai salah satu bandara terbaik untuk tingkat Asia dan Pasifik.

Pendapat serupa juga disampaikan calon jamaah haji lainnya, Bahrani (52) warga Kelurahan Tampan, Kecamatan Payung Sekaki dan Yunus (50) penduduk Marpoyan Damai, Pekanbaru, yang diminta komentarnya.

Yunus menambahkan, bagi calon jamaah yang masih muda tentu tidak mengalami kendala bila berangkat melalui bandara di Batam, tapi bagi yang sudah usia lanjut tentu menjadi masalah berarti.

"Masalah itu juga harus menjadi pertimbangan pemerintah, karena mayoritas calon jamaah adalah diatas usia 50 tahun, sehingga agar mereka mengalami kelelahan," katanya.