Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Arsjad Rasjid menilai pemulihan ekonomi di tengah pandemi COVID-19 butuh sinergi dan keterlibatan semua sektor bukan hanya pelaku usaha.
"Pemulihan ekonomi tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri, seluruh sektor harus bersinergi baik pelaku usaha, pemerintah, serta sektor lain. Untuk itu, Kadin perlu mengambil peran menjalin kemitraan antara pelaku usaha dengan pemerintah mulai dari tingkat pusat hingga kabupaten atau kota," kata Arsjad dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Ketua Kadin Indonesia sebut program vaksinasi Gotong Royong mulai minggu ketiga Mei
Menurut dia, sinergi itu untuk menentukan sektor usaha mana yang perlu dimaksimalkan karena potensi masing-masing daerah berbeda, sinergi dengan Pemerintah yang inklusif dan kolaboratif.
"Inklusif, menjadikan Kadin harus bisa merangkul setiap pelaku usaha dengan beragam skala dan jenis industri. Kadin, harus tumbuh secara inklusif, sedangkan kolaboratif menjadikan Kadin sebagai tempat bekerja sama untuk membantu sektor kesehatan dan perekonomian Indonesia," katanya.
Arsjad yang merupakan Calon Ketua Umum Kadin periode 2021-2026 itu, menganalogikan bahwa persoalan yang dihadapi saat ini bagaikan perang, yakni perang ekonomi, kesehatan, dan perang melawan pandemi COVID-19.
Ia pun menyiapkan empat fokus kerja di tengah pandemi, yaitu pertama adalah bidang kesehatan dengan sasaran bisa mendorong pemulihan kesehatan serta indrusti kesehatan di Indonesia. Kedua pemulihan ekonomi nasional dan daerah, dengan mengutamakan pemulihan di daerah terlebih dahulu.
Ketiga mengembangkan kewirausahaan serta potensi pengusaha, salah satunya memaksimalkan peran digital, dan keempat memperbaiki internal Kadin agar menjadi organisasi yang lebih inklusif dan kolaboratif sehingga menjangkau banyak kalangan termasuk pengusaha mikro, kecil, dan menengah.
Sementara itu, Ketua umum Kadin Maluku Muhammad Armyn Syarif Latuconsina mengatakan kolaborasi merupakan harapan baru dan menjadi langkah penting dalam menghadapi tantangan ekonomi yang kian berat akibat pandemi COVID-19.
Ia menjelaskan, Maluku mempunyai kepentingan untuk pembangunan Ambon New Port yang siap dijadikan sebagai penunjang Lumbung Ikan Nasional (LIN) dan pembangunan infrastruktur ekonomi lainnya.
"Pembangunan ekonomi di Maluku tidak bisa berjalan sendiri, harus diselesaikan dengan kolaborasi semua pihak, mulai dari Pemerintah Pusat, Pemda Provinsi, dan swasta melalui Kadin Daerah," ujarnya.
Baca juga: Kadin nyatakan pemulihan sektor pariwisata butuh inovasi dan kerja sama semua pihak
Baca juga: Kadin: 8.300 perusahaan telah daftar program Vaksin Gotong Royong
Pewarta: Royke Sinaga
Berita Lainnya
Menteri ESDM Bahlil sebut kenaikan PPN 12 persen tak pengaruhi harga BBM
19 December 2024 16:58 WIB
Prof Haedar Nashir terima anugerah Hamengku Buwono IX Award dari UGM
19 December 2024 16:35 WIB
NBA bersama NBPA hadirkan format baru untuk laga All-Star 2025
19 December 2024 16:16 WIB
PPN 12 persen, kebijakan paket stimulus dan dampak terhadap ekonomi
19 December 2024 15:53 WIB
Pertamina Patra Niaga siap lanjutkan program BBM Satu Harga di 2025
19 December 2024 15:47 WIB
BNPT-PBNU sepakat terus perkuat nilai Pancasila cegah ideologi radikalisme
19 December 2024 15:38 WIB
Maskapai Garuda Indonesia tambah pesawat dukung operasional di liburan
19 December 2024 15:19 WIB
Kemenekraf berkolaborasi untuk bantu promosikan produk kreatif
19 December 2024 14:52 WIB