Jakarta (ANTARA) - Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi Lukman mengatakan bahwa pemerintah akan memberi subsidi berupa gratis ongkos kirim (ongkir) untuk pemesanan makanan dan minuman lewat pasar daring sebagai kompensasi diperpanjangnya Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro yang mengakibatkan larangan mudik.
"Pemerintah mau membantu pemasaran secara online. Nah, ini pemerintah akan mensubsidi ongkos kirimnya. Pemerintah mau memberi subsidi gratis ongkos kirim pada hari belanja nasional sebelum Lebaran," kata Adhi dihubungi Antara di Jakarta, Senin.
Baca juga: Gratis ongkos kirim salah satu faktor pemicu terbesar orang belanja
Menurut Adhi, cara tersebut diambil sebagai alternatif pengganti silaturahmi dengan keluarga di berbagai daerah melalui saling kirim makanan dan minuman.
Dalam hal itu, Gapmmi mengusulkan agar subsidi diberikan secara menyeluruh, yang artinya tidak hanya untuk pembelian melalui e-commerce besar, tapi juga melalui toko daring dari perusahaan makanan dan minuman dalam negeri.
"Kan ada startup yang produknya tidak masuk di Tokopedia, Bukalapak, atau Shopee tapi mereka punya online shop sendiri. Kita berharap semua diberi kesempatan yang sama," ungkap Adhi.
Selain itu, asosiasi pengusaha makanan minuman itu juga mengusulkan agar yang mendapat subsidi gratis ongkir adalah produk mamin yang diproduksi di dalam negeri saja.
"Kemudian yang ketiga usulan kami adalah kalau ini sukses, secara rutin kami adakan lagi sebelum dan setelah Lebaran beberapa hari," tukas Adhi.
Usulan tersebut disampaikan Gapmmi melalui surat kepada Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita yang ditembuskan kepada Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi.
Menurut Adhi, bantuan pemerintah melalui subsidi ongkir tersebut akan cukup membantu, meskipun tidak dapat menggantikan pasar saat Ramadhan dan Idul Fitri pada kondisi normal.
Pasalnya, pelaku industri makanan dan minuman optimistis dengan momen puasa dan Lebaran tahun ini sejak Januari-Februari 2021. Hal tersebut terlihat dari mulai naiknya kontrak pesanan pada awal tahun, bahkan sebagian besar distributor dan ritel meminta pengiriman barang dilakukan pada bulan tersebut ke seluruh Indonesia
"Distributor juga demikian, pemesanan pada Januari sudah sangat bergairah, cukup besar ordernya masuk," ujar Adhi.
Namun, ketika Pemerintah menetapkan pengetatan PPKM skala mikro hingga pelarangan mudik, pemesanan produk makanan dan minuman mulai turun dan belum kembali naik hingga April.
Baca juga: Ongkir Mahal, Harga Sembako Di Teluk Meranti Melambung Tinggi
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Berita Lainnya
Ketua MPR Ahmad Muzani lelang 1 ton sapi untuk disumbangkan korban Gunung Lewotobi
16 November 2024 15:10 WIB
Presiden Prabowo: APEC harus jadi model solidaritas dan kolaborasi Asia Pasifik
16 November 2024 14:49 WIB
Nelayan di Flores Timur NTT mulai lakukan aktivitas memancing
16 November 2024 14:01 WIB
Prototipe wahana berawak penjelajah Bulan milik China di tahap pengembangan awal
16 November 2024 13:47 WIB
Studi menunjukkan berjalan kaki diklaim dapat tingkatkan harapan hidup
16 November 2024 13:39 WIB
Film "Ambyar Mak Byar" telah merilis teaser poster terbaru
16 November 2024 13:28 WIB
Ribuan warga kibarkan bendera Indonesia dan Palestina di Perairan Selat Sunda
16 November 2024 13:18 WIB
Presiden Vietnam yakin Indonesia akan unggul di kepemimpinan Prabowo Subianto
16 November 2024 13:05 WIB