Bina Marga PUPR alokasikan Rp6,69 triliun untuk program padat karya tunai

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara,PUPR

Bina Marga PUPR alokasikan Rp6,69 triliun untuk program padat karya tunai

Peserta program padat karya menyelesaikan pekerjaan normalisasi saluran drainase di Warunggunung, Lebak, Banten, Jumat (19/3/2021). (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/wsj.)

Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian mengatakan pihaknya menganggarkan dana Rp6,69 triliun pada 2021 untuk program padat karya tunai (PKT) guna mendorong pemulihan ekonomi nasional.

"Padat karya tunai ini kita arahkan pada lokasi-lokasi yang berpotensi terjadinya pengangguran akibat pandemi," kata Hedy Rahadian dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi V DPR RI di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Program padat karya perlu digenjot lagi, untuk dongkrak daya beli masyarakat

Hedy mengatakan Kementerian PUPR melanjutkan program infrastruktur PKT dengan rencana melibatkan total tenaga kerja sebanyak 274.137 orang.

Ia menyebut PKT ini akan diprioritaskan pada proyek revitalisasi drainase yang berada di Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Sumatera.

Pada 2021, program PKT untuk revitalisasi drainase jalan dianggarkan sebesar Rp1,41 triliun.

"Kita memang fokus untuk penyerapan tinggi itu di PKT revitalisasi drainase karena memang pekerjaan rutin dengan skema waktunya sepanjang tahun," katanya.

Adapun pelaksanaan PKT yang dilakukan Ditjen Bina Marga, Hedy menjelaskan, terbagi menjadi beberapa jenis yaitu PKT rutin, PKT revitalisasi drainase, PKT jalan tol serta PKT tambahan untuk pemulihan ekonomi nasional (PEN).

Untuk pekerjaan PKT rutin yaitu preservasi jalan senilai Rp1,27 triliun misalkan untuk pembersihan median jalan dan pengecatan marka.

Untuk PKT jalan tol dilaksanakan baik untuk pekerjaan operasi maupun konstruksi senilai Rp800 miliar.

Selain jalan, juga dilakukan pemeliharaan rutin jembatan yang menggunakan skema swadaya masyarakat dengan anggaran sebesar Rp420 miliar misalkan untuk pengecatan rangka jembatan.

Sementara PKT tambahan kontraktual mencakup pekerjaan revitalisasi drainase, perbaikan lereng, bronjong, perbaikan minor jembatan dan perkerasan bahu mencapai Rp2,8 triliun.

Baca juga: PUPR: Padat karya akan dilanjutkan demi jaga daya beli saat pandemi

Baca juga: Kementerian PUPR: Penyerapan padat karya program bedah rumah capai 84,3 persen


Pewarta: Adimas Raditya Fahky P