Kemendag ungkap lima strategi untuk dongkrak ekspor nasional

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara,ekspor

Kemendag ungkap lima strategi untuk dongkrak ekspor nasional

Ilustrasi - Suasana aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (15/1/2021). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia pada Desember 2020 sebesar 16,54 miliar dolar AS, meningkat 8,39 persen dibanding ekspor November 2020 (month to month) dan meningkat 14,63 persen dibanding Desember 2019 (year on year). (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/foc.)

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perdagangan (Kemendag) berkomitmen untuk terus mendorong ekspor melalui lima strategi yang telah ditetapkan, yakni memelihara pasar ekspor dan produk utama, fokus pada usaha kecil, dan menengah (UKM) berorientasi ekspor, melakukan penetrasi pasar nontradisional, memanfaatkan perjanjian dagang, serta reformasi regulasi, khususnya turunan dari Undang-undang Cipta Kerja.

"Ekspor merupakan salah satu komponen Produk Domestik Bruto (PDB) yang dapat mendorong pemulihan perekonomian nasional," kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Kasan lewat keterangan resmi diterima di Jakarta, Kamis.

Baca juga: Ketua DPRD Inhil dukung UMKM ekspor kopra putih ke Myanmar

Menurut Kasan, produk utama dan pasar utama ekspor Indonesia harus terus dijaga karena memiliki kontribusi yang cukup besar.

"Dari 10 negara utama tujuan ekspor memberikan kontribusi sebesar 70 persen dari total ekspor Indonesia. Sementara, dari 10 produk ekspor utama Indonesia memberikan kontribusi sebesar 60 persen dari total produk ekspor Indonesia," terangnya.

Terkait penetrasi pasar nontradisional, kata dia, peran emerging market akan semakin besar di masa yang akan datang, dengan kontribusi sekitar 71 persen dari ekonomi dunia dan 51 persennya berada di kawasan Asia.

"Dengan memanfaatkan perjanjian dagang yang sudah dimiliki Indonesia, kota-kota besar di kawasan Asia dan Afrika akan menjadi kontribusi besar masuknya produk-produk dari negara lain, termasuk Indonesia,” ujarnya.

Kasan menjelaskan, Kemendag memiliki program 1.500 UKM ekspor. Pada 2020, berdasarkan data Kemendag UKM ekspor Indonesia mencapai 83 persen atau sekitar 12 ribu dari eksportir nasional. Namun 4 persen dari total ekspor nasional.

Untuk perwakilan perdagangan, Kasan memberikan arahan agar dapat beradaptasi dengan situasi dan kebijakan perdagangan dengan negara akreditasi agar dapat diantisipasi.

"Diharapkan perwakilan perdagangan tetap melaksanakan tugasnya di luar negeri, namun tetap harus menyesuaikan dengan negara akreditasi masing-masing," pungkasnya.

Baca juga: Ekspor Provinsi Riau tumbuh positif pada awal 2021, begini penjelasannya

Baca juga: UKM tetap bisa ekspor di saat pandemi


Pewarta: Sella Panduarsa Gareta