Jakarta, (AntaraRiau) - Kalangan politisi muda Partai Kebangkitan Bangsa menilai, polemik Lady Gaga merupakan upaya pengalihan isu dari berbagai persoalan besar yang sedang dihadapi oleh bangsa Indonesia.
"Padahal, masih banyak kasus-kasus besar yang harus segera diselesaikan daripada memperdebatkan pro-kontra perizinan konser Lady Gaga," kata Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Gerakan Mahasiswa Satu Bangsa (Gemasaba), Ghozali Munir, di Jakarta, Senin.
Gemasaba merupakan organisasi kemahasiswaan sayap Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang bertujuan menghimpun, menggerakkan, dan memberdayakan mahasiswa di bawah naungan PKB.
Ghozali Munir menyatakan, saat ini sejumlah kasus korupsi dengan nilai sangat besar belum selesai, begitu juga konflik akibat sengketa lahan antara masyarakat dengan perusahaan perkebunan di sejumlah daerah.
"Kasus-kasus besar yang bersentuhan langsung dengan elite dan masyarakat, yang mendesak untuk segera diselesaikan, hingga kini belum tuntas. Tapi sejumlah elite malah mengurusi pro-kontra perizinan artis Lady Gaga," ungkapnya.
Karena itu Ghozali mengimbau, agar seluruh generasi muda bangsa Indonesia fokus mengawal penyelesaian berbagai kasus besar, sehingga tidak hilang atau menguap begitu saja.
Ia juga menyayangkan pemberitaan media yang cukup berlebihan terhadap polemik Lady Gaga dan mengimbau agar segera mengkahirinya.
"Persoalan perizinan konser artis Lady Gaga adalah domain kepolisian. Biarlah kepolisian yang mengatur perizinan konser tersebut," tandasnya.
Ia dkk di Gemasaba juga meminta agar kepolisian bersikap tegas dalam melaksanakan tugasnya.
Tanggapan Anggota Dewan
Sementara itu, Anggota Komisi X DPR RI, Puti Guntur Soekarno, konser artis Lady Gaga bukan merupakan ancaman terhadap budaya Indonesia.
"Jika bangsa Indonesia telah memilki benteng kebudayaan yang kuat (kenapa harus takut)," katanya.
Ia melihat, sejumlah elite khawatir pada konser Lady Gaga, karena (menganggap) nilai budaya bangsa Indonesia belum terbangun dengan baik.
"Menurut saya, konser artis Lady Gaga tidak terlu dilarang, tapi perlu diatur penampilan dan sebagainya sesuai dengan budaya bangsa Indonesia," tuturnya.
Dikatakan, pada era modernisasi saat ini, sudah tidak ada lagi batas budaya antarnegara.
"Sehingga bangsa Indonesia yang harus menguatkan karakter budaya bangsanya (agar tangguh menghadapi transbudaya dan ideologi)," katanya.
Puti menambahkan, konser Lady Gaga di Indonesia juga bisa (dimanfaatkan secara positif) menjadi promosi bagi negara Indonesia di dunia internasional.
Berita Lainnya
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB
Jokowi Jenguk Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi
15 March 2017 11:05 WIB
Pemko Batu Alokasikan Rp4,3 Miliar Untuk Bantu Ibu Hamil
07 February 2017 10:50 WIB
Liburan Imlek, Pantai Selatbaru di Bibir Selat Malaka Dipadati Pengunjung
29 January 2017 21:40 WIB
Jalani Pemeriksaan Di Imigrasi Pekanbaru, TKA Ilegal Mengaku Stres
18 January 2017 16:55 WIB
Pelajar Sekolah Di Inhil Banyak Yang "Ngelem"
13 January 2017 6:15 WIB
Sejumlah Produk Kosmetik Dan Makanan Kadaluarsa Disita Pihak Polres Bengkalis
16 December 2016 23:15 WIB