Pekanbaru, (AntaraRiau) - Ahli ponsel pintar (smartphone) menyatakan BlackBerry yang dipasarkan tanpa memiliki garansi nasional yang diedarkan melalui pasar gelap (black market/BM) merupakan 'handphone' yang berasal dari barang rongsokan.
"BlackBerry jenis ini memang asli, tapi sebenarnya adalah palsu. Dimana seluruh suku cadang yang tadinya tidak berfungsi, dikumpulkan dan dirakit kembali menjadi BlackBerry yang persis seperti aslinya," kata ahli ponsel yang bekerja di BlacBerry Center Asia Ponsel, Pekanbaru, Riau, Lina Arlis, Sabtu.
Pernyataan ahli smartphone ini adalah tanggapan mengenai maraknya peredaran 'handphone' BlackBerry' diduga palsu atau ilegal yang selama ini dikenal dengan sebutan 'black market'.
Kasus perakitan atau rekondisi 'handphone' merk BlackBerry, sebelumnya terungkap dan berhasil dibongkar oleh aparat kepolisian di Pekanbaru.
Dimana jajaran Polisi Resor Kota (Polresta) Pekanbaru, sebelumnya pada Rabu (16/5) juga menyita ribuan telepon genggam merk Blackberry diduga palsu dan ilegal di salah satu rumah toko (ruko) Blok D Nomor 8 yang berlokasi di Komples Pertokoan Grand Elite Hotel, Jalan Riau, Pekanbaru.
Lina yang ditemui di tempat kerjanya, Jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru mengatakan, telepon genggam jenis BlackBerry "BM" memang tak ubah seperti aslinya.
"Sama-sama memiliki kekurangan dan kelebihan. Bahkan seluruh aplikasi dan fungsinya sama sehingga membuat konsumen tidak ambil pusing," katanya.
Seperti pada system full backup/recover sebagian maupun sepenuhnya sama-sama mampu mempermudah user dalam membackup data2 penting.
Kemudian ketika mengganti unit BlackBerry baru, demikian Lina, pengguna hanya cukup menggunakan fungsi change device dan data-data penting beserta setting dan 3rd party software (jika compatible) tercopy dengan mudah ke device blackberry baru.
"Kedua fungsi penting ini sama-sama ada dalam satu perangkan BlackBerry keluaran pabrik ataupun yang BM atau dirakit sendiri oleh pengusaha ponsel pasar gelap," katanya.
Namun sebenarnya, menurut Lina, dibalik kesamaan itu, BlackBerry pasar gelap yang direkondisi atau dirakit dalam pemprograman manual memiliki banyak kelemahan.
Salah satunya, demikian Lina, BlackBerry 'BM' tidak memiliki garansi tetap atau nasional. Hal ini sangat merugikan konsumen ketika 'smartphone' tersebut mengalami kerusakan.
Parahnya lagi, katanya, harga jual bekas untuk BlackBerry "BM" sangat jatuh atau bahkan kebanyakan counter atau toko penyedia 'handphone' tidak berkehendak membeli ponsel yang berasal dari barang rongsokan itu.
Selain itu, kata dia, BlackBerry "BM" juga jarang sekali yang tahan hingga bertahun-tahun, resiko ini yang harus ditanggung oleh para konsumen yang tidak cermat atau hanya mementikan harga bukan kuwalitas.
Lina menyarankan, kedepan para konsumen pecinta BlackBerry dapat lebih cermat dalam menentukan barang yang akan dibelinya.
"Biar kalah di mahal, tapi kuwalitasnya terjamin," katanya.
***3***
(T.KR-FZR)
Berita Lainnya
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB
Jokowi Jenguk Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi
15 March 2017 11:05 WIB
Pemko Batu Alokasikan Rp4,3 Miliar Untuk Bantu Ibu Hamil
07 February 2017 10:50 WIB
Liburan Imlek, Pantai Selatbaru di Bibir Selat Malaka Dipadati Pengunjung
29 January 2017 21:40 WIB
Jalani Pemeriksaan Di Imigrasi Pekanbaru, TKA Ilegal Mengaku Stres
18 January 2017 16:55 WIB
Pelajar Sekolah Di Inhil Banyak Yang "Ngelem"
13 January 2017 6:15 WIB
Sejumlah Produk Kosmetik Dan Makanan Kadaluarsa Disita Pihak Polres Bengkalis
16 December 2016 23:15 WIB