Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden mengatakan kapasitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia masih harus terus dipacu untuk ditingkatkan supaya mampu berkompetisi secara global.
Untuk meningkatkan kapasitas tersebut, lanjut Wapres, lembaga pendidikan tinggi memiliki tanggung jawab dalam menciptakan kualitas lulusan.
"Upaya untuk meningkatkan kapasitas SDM, agar dapat berkompetisi secara global, masih harus terus dipacu, dan lembaga pendidikan, termasuk kampus Universitas Pertamina, turut memikul tanggungjawab yang besar dalam upaya tersebut," kata Wapres dalam orasi ilmiahnya pada Dies Natalis V dan Lustrum I Universitas Pertamina Tahun 2020 secara daring, Senin.
Wapres menyayangkan tingkat produktivitas Indonesia masih rendah dibandingkan negara-negara lain di kawasan ASEAN.
Merujuk pada data Asian Productivity Organisation (APO) Tahun 2020, posisi produktivitas pekerja Indonesia masih tertinggal jauh dibandingkan dengan Singapura dan Malaysia.
"Sayangnya, ketika kita berbicara produktivitas, khususnya produktivitas tenaga kerja, kita bukan yang terbaik di ASEAN. Kita bahkan berada di bawah rata-rata tingkat produktivitas tenaga kerja (di) enam negara ASEAN terbesar," tukasnya.
Wapres menyebutkan produktivitas per pekerja Indonesia sekitar 23.900 dolar AS, atau setara dengan seperlima dari tingkat produktivitas di Singapura yang mencapai 149.100 dolar AS per pekerja.
"Kita juga masih terpaut jauh dari Malaysia dengan produktivitas per pekerja sebesar 55.400 dolar AS, atau lebih dari dua kali lipatnya Indonesia," katanya.
Oleh karena itu, Wapres mendorong perguruan tinggi dan universitas untuk ikut berperan dalam meningkatkan kapasitas SDM, salah satunya melalui pembinaan dan penerbitan riset yang berkualitas dan sesuai kebutuhan industri.
Peningkatan kualitas SDM merupakan kunci dalam memenangkan persaingan global, kata Wapres. Menurut Ma’ruf, SDM unggul ialah manusia berkualitas yang sehat, cerdas, produktif dalam menghasilkan sesuatu bermanfaat, kompetitif, cinta Tanah Air dan berakhlak mulia.
"SDM unggul merupakan kunci, tidak saja dalam hal ketahanan energi, tetapi juga penting memenangkan persaingan global," ujarnya.
Pewarta: Fransiska Ninditya
Berita Lainnya
Pertamina Patra Niaga siap lanjutkan program BBM Satu Harga di 2025
19 December 2024 15:47 WIB
BNPT-PBNU sepakat terus perkuat nilai Pancasila cegah ideologi radikalisme
19 December 2024 15:38 WIB
Maskapai Garuda Indonesia tambah pesawat dukung operasional di liburan
19 December 2024 15:19 WIB
Kemenekraf berkolaborasi untuk bantu promosikan produk kreatif
19 December 2024 14:52 WIB
Mengapa tidur menggunakan lensa kontak dapat bahayakan mata, begini penjelasannya
19 December 2024 13:25 WIB
Erick Thohir beberkan hasil transformasi sepak bola Indonesia ke FIFA
19 December 2024 13:18 WIB
Mendikdasmen dorong agar kegiatan pembelajaran tak terbatas di sekolah
19 December 2024 13:00 WIB
Saat Natal dan Tahun Baru, kelurahan-kecamatan di Jaksel diingatkan untuk gandeng aparat
19 December 2024 12:39 WIB