Pekanbaru (ANTARA) - Sedikitnya 2.474 tenaga kesehatan (nakes) dan tokoh masyarakat, agama dan pejabat publik di Provinsi Riau sudah disuntik vaksin COVID-19 selama dua pekan program vaksinasi berlangsung di daerah tersebut.
"Hingga data terakhir pada Minggu (24/1) sudah 2.474 orang yang divaksin, yakni dari kelompok nakes dan tokoh di Riau," kata Kepala Dinas Kesehatan Riau Mimi Yuliani Nazir dalam pernyataan pers di Pekanbaru, Selasa.
Ia mengatakan hingga kini pelaksanaan vaksin berjalan lancar dan belum ada laporan mengenai efek samping dari pemberian vaksin CoronaVac buatan Sinovac, China yang bekerja sama dengan Biofarma.
Dari 2.474 orang yang divaksin, lanjutnya, berasal dari tiga kabupaten/kota yang merupakan daerah distribusi vaksin tahap pertama sebanyak 15.188 dosis/vial. Realisasi vaksinasi di Kota Pekanbaru mencapai 1.014 orang, Kabupaten Pelalawan 599 orang, dan Kabupaten Kampar 861 orang.
Menurut dia, masih ada tenaga kesehatan yang ditunda vaksinasinya. Selain itu, ada juga yang batal divaksin karena gangguan kesehatan atau ada komorbid. Dengan begitu, realisasi vaksinasi baru mencapai sekitar 16,3 persen dari jumlah distribusi vaksin tahap pertama.
"Ada 1.666 nakes yang tidak divaksinasi dari tiga kabupaten/kota itu," ujarnya.
Mimi menjelaskan penyebab ribuan nakes yang tidak divaksin tersebut berdasarkan kategori, yakni ditunda vaksinasi sebanyak 1.372 orang, tidak divaksin akibat komorbid 550 orang, dan alasan lain 567 orang.
Dijelaskan Mimi, pihaknya masih terus berkoordinasi dengan kabupaten/kota yang telah menerima vaksin, dan masih ada tiga daerah lagi yang belum memberikan data vaksinasi, yakni Siak, Bengkalis dan Kuantan Singingi.
Secara keseluruhan Pemerintah Provinsi Riau sudah menerima 69.480 dosis vaksin untuk pelaksanaan vaksinasi COVID-19 pada tahun ini.
Baca juga: Riau sudah terima 69.480 dosis vaksin COVID-19, begini penjelasannya
Baca juga: Bio Farma akan produksi sekitar 4,7 juta dosis vaksin COVID-19
Baca juga: 547 nakes di Pelalawan telah divaksin corona