Pelaku UKM butuh bimbingan digital dalam mengembangkan SDM di tengah pandemi
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) menyampaikan bahwa pelaku UKM membutuhkan bimbingan dari pelaku industri digital dalam mengembangkan sumber daya manusia (SDM) di tengah pandemi COVID-19.
"Pengusaha-pengusaha UKM membutuhkan bimbingan dari para pelaku usaha di industri digital dari berbagai sektor untuk membantu mereka, mentransfer ilmu yang aplikatif, agar bersama-sama mampu mendongkrak kembali perekonomian nasional secara menyeluruh," ujar Staff Ahli Bidang Hubungan Antar Lembaga Kementerian Koperasi dan UKM, Luhur Pradjartodo dalam webinar mengenai UKM di Jakarta, Jumat.
UKM, lanjut dia, memiliki kontribusi cukup besar bagi perekonomian negara, dengan penyerapan tenaga kerja mencapai 97 persen dari total 120,5 juta tenaga kerja.
Berdasarkan data dari Kemenkop UKM, UKM memiliki kontribusi yang signifikan terhadap pembentukan atau pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yaitu sekitar 61,1 persen.
"Terhambatnya bisnis UKM tentu saja berimbas kepada turunnya perekonomian nasional," katanya.
Country Head Ninja Xpress, Ignatius Eric Saputra menyampaikan sebagai mitra UKM, Ninja Xpress terobsesi untuk mendengar dan memahami berbagai tantangan serta harapan para UKM lokal yang bisnisnya terkena imbas pandemi COVID-19.
Ia menambahkan Ninja Xpress meluncurkan laporan Suara UKM Negeri 2020 bekerja sama dengan Markplus, dengan metode survey CATI kepada 400 UKM di Indonesia.
"Kami terobsesi mendengar suara UKM negeri agar dapat berinovasi menghadirkan program yang tepat guna dan tepat sasaran," katanya.
Dalam laporan suara UKM Negeri 2020, dipaparkan, 57 persen UKM mengharapkan bantuan untuk melakukan promosi menggunakan iklan media sosial dan 56 persen menginginkan bantuan penggunaan influencer untuk mempromosikan produknya.
Terkait bantuan finansial, 51 persen UKM mengharapkan bantuan berupa tambahan modal atau pinjaman modal usaha berbunga rendah.
Dari sisi distribusi, 57 persen UKM mengharapkan diskon pengiriman dari layanan kurir langsung untuk konsumennya.
Dan hampir semua UKM mengharapkan bantuan pendampingan percepatan bisnis untuk mengembangkan sumber daya manusianya. Program pelatihan dengan sistem mentoring adalah yang paling populer (53 persen).
"Laporan ini kami harapkan dapat menjadi acuan tidak hanya bagi Ninja Xpress, tetapi mitra UKM lainnya agar melakukan penyesuaian dengan kebutuhan serta permintaan yang ada di lapangan," kata Ignatius.
Baca juga: Pemprov Riau usulkan 40 ribu UKM dapatkan bantuan pemerintah pusat
Baca juga: Menkop UKM Teten Masduki sebut belanja pemerintah bantu UMKM capai Rp318 triliun
Baca juga: Kiat untuk pertahankan kelangsungan UKM di tengah pandemi
Pewarta: Zubi Mahrofi
"Pengusaha-pengusaha UKM membutuhkan bimbingan dari para pelaku usaha di industri digital dari berbagai sektor untuk membantu mereka, mentransfer ilmu yang aplikatif, agar bersama-sama mampu mendongkrak kembali perekonomian nasional secara menyeluruh," ujar Staff Ahli Bidang Hubungan Antar Lembaga Kementerian Koperasi dan UKM, Luhur Pradjartodo dalam webinar mengenai UKM di Jakarta, Jumat.
UKM, lanjut dia, memiliki kontribusi cukup besar bagi perekonomian negara, dengan penyerapan tenaga kerja mencapai 97 persen dari total 120,5 juta tenaga kerja.
Berdasarkan data dari Kemenkop UKM, UKM memiliki kontribusi yang signifikan terhadap pembentukan atau pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yaitu sekitar 61,1 persen.
"Terhambatnya bisnis UKM tentu saja berimbas kepada turunnya perekonomian nasional," katanya.
Country Head Ninja Xpress, Ignatius Eric Saputra menyampaikan sebagai mitra UKM, Ninja Xpress terobsesi untuk mendengar dan memahami berbagai tantangan serta harapan para UKM lokal yang bisnisnya terkena imbas pandemi COVID-19.
Ia menambahkan Ninja Xpress meluncurkan laporan Suara UKM Negeri 2020 bekerja sama dengan Markplus, dengan metode survey CATI kepada 400 UKM di Indonesia.
"Kami terobsesi mendengar suara UKM negeri agar dapat berinovasi menghadirkan program yang tepat guna dan tepat sasaran," katanya.
Dalam laporan suara UKM Negeri 2020, dipaparkan, 57 persen UKM mengharapkan bantuan untuk melakukan promosi menggunakan iklan media sosial dan 56 persen menginginkan bantuan penggunaan influencer untuk mempromosikan produknya.
Terkait bantuan finansial, 51 persen UKM mengharapkan bantuan berupa tambahan modal atau pinjaman modal usaha berbunga rendah.
Dari sisi distribusi, 57 persen UKM mengharapkan diskon pengiriman dari layanan kurir langsung untuk konsumennya.
Dan hampir semua UKM mengharapkan bantuan pendampingan percepatan bisnis untuk mengembangkan sumber daya manusianya. Program pelatihan dengan sistem mentoring adalah yang paling populer (53 persen).
"Laporan ini kami harapkan dapat menjadi acuan tidak hanya bagi Ninja Xpress, tetapi mitra UKM lainnya agar melakukan penyesuaian dengan kebutuhan serta permintaan yang ada di lapangan," kata Ignatius.
Baca juga: Pemprov Riau usulkan 40 ribu UKM dapatkan bantuan pemerintah pusat
Baca juga: Menkop UKM Teten Masduki sebut belanja pemerintah bantu UMKM capai Rp318 triliun
Baca juga: Kiat untuk pertahankan kelangsungan UKM di tengah pandemi
Pewarta: Zubi Mahrofi