Pekanbaru (ANTARA) - PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) meluncurkan Buku Melayu Lestari, di Balai Adat Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR), Jumat malam, (15/8/2025) di Pekanbaru. Buku Melayu Lestari hadir sebagai wujud komitmen PHR dalam menjaga dan melestarikan budaya melayu di bumi lancang kuning.
Sebagai perusahaan yang beroperasi di tanah melayu, PHR tak sekadar hadir menggerakkan roda industri, tetapi juga berusaha menjalin hubungan erat dengan masyarakat, seiring sejalan dengan adat yang telah berurat berakar di bumi Lancang Kuning.
Wilayah kerja PHR membentang di tujuh kabupaten/kota di Provinsi Riau, tanah yang sejak ratusan tahun silam menjadi ladang subur bagi budaya melayu untuk tumbuh, bertahan, dan berkembang. PHR menyadari bahwa budaya bukan hanya sekadar warisan masa silam, melainkan pusaka yang mesti dijaga agar tak lapuk dimakan zaman.
”Oleh sebab itu, kami bersinergi dengan para pemangku kepentingan kebudayaan di Riau untuk mencatat, merekam, dan merawat khazanah melayu ini. Dari upaya tersebut, lahirlah buku Melayu Lestari yang akan kita luncurkan bersama. Buku ini memuat jejak warisan budaya Melayu Riau — sebagai suatu upaya kecil untuk memastikan bahwa pesona adat, seni, dan tradisi tetap hidup dalam ingatan dan keseharian,” kata Direktur Utama PHR Ruby Mulyawan.
Sebagai perusahaan yang tumbuh dan berkembang bersama masyarakat dengan nilai-nilai kemelayuan yang kuat, PHR merasa terpanggil untuk turut menggenggam amanah menjaga keberlanjutan budaya melayu. Karena bagi PHR, budaya merupakan kekayaan nilai yang perlu dijaga agar tetap lestari bersama generasi.
Buku Budaya Melayu Lestari yang akan diluncurkan berisi berbagai kekayaan budaya, mulai dari artefak budaya Melayu, permainan rakyat, hingga makanan khas Melayu yang otentik, tentunya saling berkaitan dengan filosofis sendi kehidupan masyarakat melayu.
Buku Melayu Lestari: Menjaga Budaya Tumbuh Bersama Generasi, sekaligus menjadi ikhtiar memetakan empat pilar kebijakan budaya, yang di dalamnya terangkum nilai-nilai gotong royong, Religiusitas yang membingkai adat dan adab, Ketahanan Budaya serta Harmoni dengan alam.
“Usaha kami ini, meski belum sepenuhnya menyingkap seluruh kekayaan budaya Melayu Riau, namun ini adalah langkah kecil kami untuk ikut merawat dan melestarikan budaya melayu,” ucap Ruby.
Gubernur Riau Abdul Wahid, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada PHR atas penerbitan Buku Melayu Lestari. Inisiatif ini selaras dengan visi Pemerintah Riau yang tengah meningkatkan potensi wisata budaya dan mennguatkan pendidikan budaya melayu di Bumi Lancang Kuning. Sebagai bentuk preservasi budaya, buku ini dinilai menjadi jembatan informasi bagi generasi muda untuk mengenal budaya melayu Riau.
“Kami berharap kerja perlindungan budaya ini tetap konsisten dan berkesinambungan. Penerbitan buku ini bisa ikut mewujudkan kebudayaan melayu sebagai alat pemersatu dan perwujudan nilai-nilai kearifan lokal. Wujud persatuan kerja antara pemerintah, masyarakat dan Pertamina Hulu Rokan yang berinvestasi di Riau.