Jalalabad (ANTARA) - Sedikitnya 15 orang tewas ketika ribuan warga Afghanistan berdesakan untuk mengantre visa di luar gedung konsulat Pakistan pada Selasa (20/10), demikian keterangan pejabat kota Jalalabad.
"Para pemohon visa berdesakan untuk mengambil tanda bukti (token) dari petugas konsulat. Kerumunan tersebut menjadi di luar kendali hingga mengakibatkan kericuhan," kata pejabat Jalalabad.
Baca juga: Bayar pajak kendaraan di Dispenda Riau membludak usai libur panjang
Diperkirakan sebanyak 3.000 warga Afghanistan berkumpul dalam antrean di ruang terbuka tersebut, menunggu untuk mendapatkan token yang diperlukan untuk mengajukan visa, dua pejabat provinsi memberi keterangan kepada Reuters, Rabu.
Sohrab Qaderi, anggota dewan provinsi, menyebut bahwa 11 dari 15 korban tewas merupakan perempuan, sementara sejumlah warga lansia juga menjadi bagian dari korban yang mengalami luka-luka.
Sementara ini belum ada keterangan resmi dari Kedutaan Besar Pakistan di Kabul, ibu kota Afghanistan mengenai peristiwa maut tersebut.
Setiap tahunnya, puluhan ribu orang Afghanistan pergi ke Pakistan untuk berbagai tujuan, seperti menjalani perawatan medis, melanjutkan pendidikan, hingga bekerja. Kedua negara tersebut dipisahkan oleh perbatasan sejauh hampir 2.600 kilometer.
Pakistan sendiri menaungi sekitar tiga juta pengungsi Afghanistan dan migran ekonomi yang lari dari kekerasan, persekusi terkait agama, dan juga kemiskinan di negara konflik tersebut.
Baca juga: Warga Catalonia Mulai Antri Untuk Berikan Suara
Baca juga: Sekarang Tidak Perlu Antri Lama-Lama, Pegadaian Gunakan Layanan Digital
Sumber: Reuters
Penerjemah: Suwanti