Jakarta (ANTARA) - Dua studi mengungkapkan bahwa orang yang memiliki golongan darah O memiliki risiko lebih kecil terkena virus corona.
Kantor berita Turki, Anadolu, pada Kamis (15/10) melansir bahwa sebuah studi di Denmark yang dilakukan 11 peneliti mengungkap, dari 473.654 orang yang dites COVID-19, orang yang bergolongan darah O diasosiasikan dengan risiko infeksi corona yang lebih kecil.
Baca juga: Hidung tersumbat dan pilek tak selalu jadi pertanda gejala COVID-19
"Kami menunjukkan bahwa golongan darah O secara signifikan terkait dengan penurunan kerentanan terhadap infeksi SARS-CoV-2," kata penelitian yang diterbitkan Rabu di Blood Advances, jurnal medis peer-review American Society of Hematology.
Penelitian tersebut menunjukkan bahwa orang dengan golongan darah A, B, dan AB juga berisiko lebih tinggi mengalami trombosis -- pembekuan darah di dalam pembuluh darah -- dan penyakit kardiovaskular, yang merupakan kondisi signifikan yang terjadi bersamaan di antara pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit.
Hasil serupa ditemukan oleh studi medis Kanada yang dilakukan oleh 14 peneliti berdasarkan data yang dikumpulkan dari pasien unit perawatan intensif di enam rumah sakit metropolitan Vancouver.
"Pasien COVID-19 dengan golongan darah A atau AB tampaknya menunjukkan tingkat keparahan penyakit yang lebih besar daripada pasien dengan golongan darah O atau B," kata penelitian tersebut, yang diterbitkan dalam jurnal yang sama, menambahkan bahwa individu dengan golongan darah O dilaporkan menjadi "kurang rentan terhadap infeksi SARS-CoV-2."
Studi tersebut juga mencatat bahwa pasien COVID-19 bergolongan darah A atau AB memiliki risiko lebih tinggi untuk memerlukan ventilasi mekanis dan durasi yang lebih lama dalam perawatan intensif, dibandingkan dengan mereka yang bergolongan darah O atau B.
Sementara 84 persen pasien dengan golongan darah A atau AB membutuhkan ventilasi mekanis pada infeksi SARS-CoV-2, tingkat itu adalah 61 persen untuk pasien dengan golongan darah O atau B, menurut penelitian.
Rata-rata pasien yang bergolongan darah A atau AB, dirawat intensif sekira 13,5 hari, sementara itu untuk pasien dengan golongan darah O atau B, hanya sembilan hari.
Jumlah kasus COVID-19 di dunia mencapai sekitar 38,5 juta dan kematian mendekati 1,1 juta pada hari Kamis, menurut data Universitas Johns Hopkins.
Baca juga: Jumlah pasien sembuh COVID-19 bertambah 5.810 jadi 273.661 orang
Baca juga: IDI: Jumlah dokter yang gugur akibat terpapar COVID-19 bertambah jadi 136
Penerjemah: Ida Nurcahyani
Berita Lainnya
Menag akan batasi perjalanan dinas seluruh jajarannya
15 November 2024 17:12 WIB
PLN dorong mahasiswa perguruan tinggi di Riau berinovasi kembangkan teknologi kendaraan listrik
15 November 2024 16:49 WIB
Rasa autentik rempah khas Indonesia di Vientiane, Laos
15 November 2024 16:15 WIB
Presiden Prabowo sampaikan tekad Indonesia lakukan hilirisasi sumber daya
15 November 2024 15:25 WIB
Reses DPD RI ke Riau, harapkan BRK Syariah terus berkontribusi bagi masyarakat
15 November 2024 14:58 WIB
Erupsi Gunung Lewotobi, 29.323 penumpang di Soetta batal terbang
15 November 2024 14:42 WIB
PPN 12 persen, ekonom minta pemerintah agar buat kebijakan pro daya beli
15 November 2024 14:16 WIB
Dekranasda Riau gelar lomba motif tenun dan batik khas Riau, ini pesan Zuliana Rahman Hadi
15 November 2024 14:10 WIB