China telah menemukan virus corona pada kemasan cumi-cumi impor

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara,corona

China telah menemukan virus corona pada kemasan cumi-cumi impor

Seorang pria yang telah menyelesaikan masa karantina menerima cairan pembersih tangan dari seorang staf di sebuah fasilitas khusus di Beijing, ibu kota China, Selasa (7/7/2020). Orang-orang yang berisiko tinggi terpapar COVID-19 di pasar Xinfadi akan secara bertahap dibebaskan dari karantina. Kelompok pertama yang terdiri dari 5.000 orang lebih akan diizinkan pulang dengan tertib, menurut otoritas Distrik Fengtai. (ANTARA FOTO/Xinhua-Peng Ziyang/hp)

Ningbo (ANTARA) - Otoritas di Provinsi Jilin, China menemukan virus corona pada kemasan cumi-cumi impor, mendesak siapa pun yang telah membeli produk tersebut agar melakukan tes COVID-19, menurut otoritas kesehatan di Kota Fuyu, Minggu.

Salah satu kemasan tiba di kota tersebut melalui ibu kota provinsi Changchun, demikian pernyataan kantor kesehatan kota Fuyu di akun WeChat miliknya, Minggu.

Baca juga: Bicara pelan saja agar virus corona tak terlalu tersebar

Pihaknya meminta agar warga yang telah membeli dan mengonsumsi cumi-cumi impor di kios makanan laut beku Sanjia Deda periode 24-31 Agustus melapor ke otoritas terdekat dan melakukan tes COVID-19.

Kantor pencegahan COVID-19 Changchun menyebutkan bahwa cumi-cumi tersebut diimpor dari Rusia melalui sebuah perusahaan di Kota Hunchun dan didistribusikan ke ibu kota provinsi tersebut.

Bea Cukai China pada Jumat mengatakan akan menghentikan impor dari perusahaan selama sepekan jika produk makanan beku terbukti positif virus corona dan bisa sampai sebulan jika produk dari pemasok terbukti positif corona lebih dari tiga kali.

China daratan baru saja melaporkan jumlah kecil kasus baru COVID-19, yang dikabarkan muncul di Wuhan pada akhir tahun lalu, dengan hanya 10 infeksi baru pada Sabtu. Menurutnya, kasus baru COVID-19 mayoritas berasal dari para pendatang yang tiba di China.

Pada Agustus otoritas di dua kota di China mengaku telah menemukan jejak virus pada kargo makanan beku yang diimpor. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) lantas mengatakan bahwa pihaknya tidak melihat bukti adanya COVID-19 yang disebarkan melalui makanan atau produk kemasan.

Baca juga: Pasien COVID-19 sembuh di Aceh bertambah 51 orang

Baca juga: Pilkada di tengah kepungan pandemi virus corona


Sumber: Reuters

Pewarta : Asri Mayang Sari