PT CPI-Unilak ajak warga ubah sampah jadi rupiah. Begini caranya

id Bank sampah,CPI, PT CPI

PT CPI-Unilak ajak warga ubah sampah jadi rupiah. Begini caranya

Penandatanganan nota kesepahaman pengelolaan Bank Sampah Berkah Abadi di Kelurahan Limbungan, Rumbai Pesisir oleh Walikota Pekanbaru Dr. Firdaus, Rektor Unilak Dr. Junaidi, dan Pjs. Kepala SKK Migas Perwakilan Sumbagut Haryanto Syafri, Pekanbaru, Rabu(12/8). (ANTARA/HO-PT CPI)

Pekanbaru (ANTARA) - PT. Chevron Pacific Indonesia (PT CPI) bersama Universitas Lancang Kuning (Unilak) dan Pemerintah Kota Pekanbaru menandatangani nota kesepahaman kerja sama pemberdayaan masyarakat memanfaatkan bank sampah untuk diolah menjadi produk yang bermanfaat dan bernilai ekonomi.

"Melalui program bank sampah ini, kami berharap dapat membantu pemerintah dan masyarakat dalam dua aspek, yakni aspek pemberdayaan ekonomi melalui peningkatan pendapatan dan aspek lingkungan melalui pengelolaan sampah," kata GM Corporate Affairs Asset PT CPI Sukamto Tamrin di Pekanbaru, Rabu.

Kerja sama tersebut sekaligus menandai peluncuran lahirnya Bank Sampah Berkah Abadi yang diharapkan menjadi sentral bank sampah di Pekanbaru dan menjadi mitra bagi pemerintah dan swasta.

Penandatanganan nota kesepahaman tersebut berlangsung di lokasi Bank Sampah Berkah Abadi di Kelurahan Limbungan, Rumbai Pesisir. Acara dihadiri oleh Walikota Pekanbaru Dr. Firdaus, Rektor Unilak Dr. Junaidi, dan Pjs. Kepala SKK Migas Perwakilan Sumbagut Haryanto Syafri.

"Sampah ini bukan masalah namun berkah dan sumber daya apabila dikelola dengan kreatifitas dan inovasi yang baik. Melalui bank sampah ini merupakan jalan terbaik dalam mencapai tujuan tersebut," kata Firdaus dalam sambutannya.

PT CPI menggandeng Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unilak sebagai mitra pelaksana program. Tidak hanya di Rumbai Pesisir, PT CPI juga menjalankan program serupa di tiga lokasi lainnya, yakni Bank Sampah Pematang Pudu Bersih (BSPPB) di Kabupaten Bengkalis, Bank Sampah Berkelana dan Bank Sampah Induk Pelangi di Kabupaten Siak.

Para penerima manfaat mendapatkan pelatihan teknis pendampingan, pemantauan dan evaluasi pengelolaan program. Selain itu mereka masing-masing juga mendapatkan bantuan peralatan berupa satu unit mobil operasional mesin pencuci limbah plastik, mesin pencacah plastik, timbangan berkapasitas 100 kg, mesin press hidrolik, komputer, papan tulis, brosur, seragam, dan safety boot.

"Kami kira ini adalah salah satu langkah bagus dimana sampah disulap menjadi emas dalam bentuk tabungan. Kami akan selalu siap memberikan pendamping untuk meningkatkan kapasitas dari bank sampah ini," kata Rektor Unilak Dr. Junaidi.

Sebelum mendapatkan intervensi program PT CPI, kelompok Bank Sampah Berkah Abadi hanya berupa kelompok swadaya masyarakat yang menampung sampah sementara sebelum dibuang ke tempat pembuangan akhir.

Setelah adanya pembinaan dan bantuan peralatan dari PT CPI, kelompok Bank Sampah Berkah Abadi menargetkan sekitar 1.000 KK untuk menjadi nasabah tetap.

"Bantuan ini digunakan untuk meningkatkan pendapatan kelompok dan menghasilkan produk-produk daur ulang sampah yang kreatif," kata Ibnu Nazar selaku ketua Bank Sampah Berkah Abadi.

Baca juga: SKK Migas-PT CPI apresiasi Polda Riau ungkap pencurian minyak

Setiap hari lanjut dia, Rumbai Pesisir menghasilkan sekitar 65 ton sampah rumah tangga maupun produksi.

Program pengelolaan bank sampah merupakan salah satu program investasi sosial PT CPI di bidang lingkungan dan pemberdayaan ekonomi. Program Bank Sampah sendiri telah berjalan sejak tahun 2015, yang dimulai dengan proyek pilot di Kelurahan Pematang Pudu, Mandau, Bengkalis, yang dikelola melalui kelompok usaha berbasis lingkungan.

Program investasi sosial PT CPI lainnya di bidang lingkungan di antaranya konservasi mangrove bersama Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN); konservasi gajah bersama Perkumpulan Gajah Indonesia (PGI); Program Desa Peduli Gambut di Siak dan Rokan Hilir bekerja sama dengan Badan Restorasi Gambut (BRG).

Baca juga: "Paspor" Hopper dan sejarah migas di Riau - Teknologi PT CPI mampu perpanjang usia lapangan