Pemain Timnas bukan kewenangan PSSI

id pemain timnas, bukan kewenangan pssi

Pemain Timnas bukan kewenangan PSSI

Malang (ANTARARIAU News) - Presiden Kehormatan Arema Indonesia Rendra Kresna secara tegas menyatakan, layak tidaknya seorang pemain masuk skuad tim nasional (Timnas) bukan kewenangan PSSI, melainkan pelatih dan masyarakat yang ikut menilai kualitas pemain.

"PSSI hanya sebagai wadah dan organisasi dalam memajukan prestasi Indonesia dalam bidang sepak bola, sehingga yang berhak menentukan pemain untuk memperkuat Timnas adalah pelatih," tegas Rendra di Malang, Sabtu.

Selain pelatih, lanjutnya, masyarakat juga ikut menentukan layak dan tidaknya seorang pemain bola masuk timnas. Apakah pemain itu saat ini berkompetisi di Liga Super Indonesia (LSI) atau Liga Primer Indonesia (LPI) juga tidak masalah, yang terpenting adalah kualitasnya.

Namun demikian, tegas Rendra, kalaupun para pemain yang saat ini merumput di ajang LSI tidak bisa memperkuat Timnas juga tidak masalah. Yang jelas saat ini ada masalah serius di tubuh PSSI.

Meski para pemain yang berlaga di ajang LSI tidak bisa memperkuat timnas, kompetisi LSI di Tanah Air akan tetap bergulir."Saya yakin para pemain yang sebelumnya memperkuat timnas dan sekarang berkiprah di LSI, tidak akan `lari` ke LPI," tegasnya.

Bahkan, sebagian besar pemain timnas senior maupun U-23 adalah pemain yang saat ini berlaga di ajang LSI, di antaranya adalah Bambang Pamungkas, Christian Gonzales, Firman Utina, Diego Michell, Yongki Aribowo, Achmad Bustomi, Zilkifli Syukur dan sebagian pemain Persipura Jayapura.

Sedangkan yang tercatat memperkuat tim LPI adalah Kurnia Meiga, Irfan Bachdim dan Andik Vermansyah.

Menurut Rendra yang juga Bupati Malang itu, tak bisanya pemian LSI memperkuat timnas itu disebabkan oleh ketidakjelasan PSSI. Pembinaan pada pemain juga tidak jelas arahnya.

Ia mengemukakan, tidak masuknya timnas bagi pemain LSI bukanlah akhir dari segalanya, sebab bukan PSSI yang menentukan komposisi pemain timnas. Dan, masyarakat pasti tahu siapa pemain yang layak untuk memperkuat tim Garuda.

"Saya rasa tidak ada pengaruhnya bagi pemain, kalau PSSI menentukan kebijakan tersebut. Apalagi kompetisi LSI sudah bergulir dan sesuai hasil kongres PSSI di Bali," tegasnya.

Kepengurusan PSSI di era sebelumnya juga pernah mengeluarkan kebijakan larangan bagi pemain LPI memperkuat timnas.Dan, kebijakan itu dinilai oleh pengurus yang sekarang sebagai kebijakan diskriminatif, namun kebijakan itu sekarang justru diterapkan.