Pekanbaru, (ANTARARIAU News) - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Riau menurunkan tim medis untuk menyelamatkan seekor gajah Sumatra (Elephas Maximus Sumatranus) liar di Kabupaten Bengkalis yang terluka parah akibat terkena jerat.
"Saat ini tim medis sudah didatangkan untuk menyelamatkan gajah yang terluka parah," kata Kepala Seksi Wilayah III Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Riau Hutomo di Pekanbaru, Sabtu (10/12).
Seekor induk gajah liar terluka di kaki kiri bagian depan akibat jerat di kawasan Suaka Margasatwa Balai Raja, Desa Pinggir, Kecamatan Pinggir, Kabupaten Bengkalis.
Gajah yang diperkirakan berusia sekitar 20 tahun itu tertinggal dari rombongannya dan saat ini bersama seekor anaknya yang berusia dua tahun.
Ia menjelaskan, BBKSDA Riau mengirimkan seorang dokter hewan yang akan dibantu 12 tenaga medis.
Ia menjelaskan, upaya penyelamatkan perlu segera dilakukan karena kondisi induk gajah semakin lemah.
"Lukanya sudah infeksi dan gajah itu sulit untuk mencari makan, karena itu harus segera diselamatkan," ujarnya.
Menurut dia, tim medis kemungkinan besar akan membius induk gajah tersebut sebelum mengobati lukanya. Mereka juga membawa suplemen makanan untuk menyelamatkan gajah dari kekurangan asupan makanan.
"Suplemen makanan akan diinjeksikan ke tubuh gajah," katanya.
Selain itu, BBKSDA Riau juga menerjunkan dua gajah jinak dari tim reaksi cepat untuk mengikuti induk gajah dan anaknya tersebut.
"Apabila tidak memungkinkan untuk penyelamatan di lapangan, maka kami akan mengevakuasi induk gajah ke Pusat Konvservasi Gajah Sumatera di daerah Minas," kata Hutomo.