Cabai keriting Pekanbaru tembus Rp40.000 per kilogram jelang Idul Adha 1441 H

Pekanbaru (ANTARA) - Harga cabai keriting di sejumlah pasar tradisional Pekanbaru seperti Cikpuan, Kodim dan Rumbai alami kenaikan antara Rp15.000-20.000 per kilogram hingga kini diecer Rp40.000 per kilogram.

Kalau saat normal harga cabai keriting di ecer Rp20.000-25.000 per kilogram namun dua hari terakhir naik tajam. Tergantung jenisnya yang berasal dari Bukittinggi lebar h mahal ketimbang Medan, Sumatera Utara.

"Cabai hari ini Rp10.000 seperempat biasanya Rp6.000 bahkan cabai Medan Rp5.000 seperempat sebelumnya," kata Samti ibu rumah di Pekanbaru, Selasa.

Samti mengaku tidak kaget lagi atas kenaikan cabai keriting karena menurutnya sudah menjadi hal biasa saat menjelang momen perayaan hari keagamaan seperti Idul Fitri dan Hari Raya Haji saat ini.

"Semoga tidak naik lagi menjadi lebih mahal apalagi di tengah COVID-19 saat ini ekonomi lagi sulit," harap Samti.

Hal yang sama diakui, Regar,toke cabai di pasar Kodim kini kenaikan bukan saja terjadi pada cabai keriting namun termasuk cabai rawit.

"Harga cabai rawit naik dari Rp25.000 per kilogram kini menjadi Rp40.000 per kilogram sama dengan cabai keriting asal Bukittinggi," kata Regar.

Dikatakan Regar stok cabai cukup di pasar setiap hari pengiriman dari sentra penghasil seperti Bukittinggi lancar tanpa kendala.

"Mungkin kenaikan harga terjadi karena permintaan meningkat jelang Hari Raya Idul Adha 1441 H," kata dia.

Pantauan ANTARA selain cabai keriting, rawit harga beras juga alami kenaikan sebesar Rp5.000 per karung 20 kg untuk jenis beras kualitas premium dengan merek Belida dan Topi Koki asal Palembang.

Kini beras Belida dan Topi karung 20 kg di ecer Rp210.000 per karung naik dari sebelumnya Rp205.000 per karung. Untuk kemasan 10 kg juga naik dari Rp103.000 per karung menjadi Rp106.000 per karung atau naik Rp3.000.

Sedangkan harga eceran di warung per kilogramnya jadi Rp12.500-Rp13.000 per kilogram.