Pekanbaru (ANTARA) - Jaksa penuntut umum Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan mendalami fakta-fakta baru yang terungkap dalam persidangan dugaan gratifikasi Bupati Bengkalis non aktif, Amril Mukminin.
Hingga persidangan pekan ke lima di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Pekanbaru, cukup banyak fakta baru yang muncul ke persidangan. Sejumlah nama anggota DPRD Bengkalis baik sebelum maupun setelah Amril menjabat sebagai Bupati di negeri junjungan bergema di ruang sidang.
Mayoritas mereka disebut-sebut menerima fee proyek dari PT Citra Gading Asritama (CGA) perusahaan kontraktor pemenang lelang jalan Duri - Sei Pakning yang menjadi sumber masalah dalam perkara ini.
KPK memberi sinyal bakal ada tersangka baru dalam kasus tersebutkarena banyak anggota dewan Bengkalis lainnya yang disebut-sebut dalam sidang bahwa mereka menerima fee proyek dari PT CGA.
Mulai dari nama Ketua DPRD Riau Indra Gunawan Eet yang dulunya sebagai Wakil Ketua DPRD Bengkalis saat kasus itu terjadi. Beberapa kali nama politikus Golkar itu disebut menerima aliran uang.
Eet membantah semua tudingan kepadanya, namun hakim juga menyebutnya sebagai pembengak atau pembohong saat dia bersaksi. Bagaimana tidak, keterangan Eet kerap berubah-ubah saat ditanyai hakim yang dipimpin Lilin Herlina di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Pekanbaru itu.
Sedangkan nama Kaderismanto dan Abdul Kadir disebut-sebut oleh saksi, bahwa mereka pernah bertemu dengan salah satu pimpinan PT CGA di RM Pondok Melayu Pekanbaru. Namun dalam kesaksiannya, Kaderismanto juga membantah fee proyek kepadanya sebagai bekas pimpinan DPRD Bengkalis kala itu.
Mantan Ketua DPRD Bengkalis Jamal Abdillah dalam kesaksiannya menyampaikan, semua anggota dan pimpinan DPRD Bengkalis mendapatkan uang ketok palu alias uang ucapan terimakasih bernilai puluhan hingga ratusan juta rupiah. Sebab, dia sendiri yang membagikannya kepada rekan sejawatnya. Selain uang ketok palu, ada juga uang fee proyek dari PT CGA.
Jaksa KPK Feby Dwi Andospendy ditemui usai persidangan di Pengadilan Tipikor Pekanbaru, Kamis (23/7) kemarin memberi contoh, kasus korupsi di Jambi pernah ada tersangka baru usai proses sidang berjalan.
"Terkait dengan fakta-fakta persidangan, tentunya akan dipelajari dan dianalisa terlebih dahulu oleh tim di Jakarta. Kita kan selalu lapor (ke KPK di Jakarta) setiap kali sidang," kata Feby.
Adapun fakta-fakta persidangan yang dimaksud yakni, fee dari PT Citra Gading Asritama (CGA) yang mengalir ke pimpinan dan seluruh anggota DPRD Kabupaten Bengkalis, fee untuk Kepala Dinas PUPR Bengkalis yang dijabat oleh Tajul Mudaris kala itu dan Ardiansyah yang dalam proyek tersebut merupakan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK).
"Seperti apa perkembangannya nanti, tunggu selesai dulu. Ini kan pembuktian sidang masih berjalan. Jadi saya belum bisa menjawab terkait tindak lanjutnya," kata Feby.
"Namun saya memberi contoh seperti kasus Gubernur Jambi (Zumi Zola). Setelah itukan ada perkembangannya. Sekda dan anggota DPRD kan menjadi tersangka baru," sambungnya.
Baca juga: Kasus suap Bupati Bengkalis, KPK : Kemungkinan ada tersangka baru
Dalam kasus ini, Amril dijerat dalam Pasal 12 huruf a, Pasal 11, dan Pasal 12B ayat (1) Undang-Undang (UU) Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 20 tahun 2001 tentang Perubahan Atas UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto, Pasal 64 ayat (1) KUHP.
Sementara itu, Juru bicara KPK, Ali Fikri beberapa waktu lalu menyampaikan mengenai dugaan adanya keterlibatan pihak-pihak lain, nanti penyidik melihat fakta-fakta persidangan yang terbuka untuk umum tersebut.
Jawaban itu disampaikan Ali saat ditanya adanya desakan dari masyarakat serta demonstrasi di gedung KPK beberapa bulan lalu. Ali menyampaikan, keterangan saksi dibutuhkan untuk menemukan alat bukti dari fakta persidangan.
"Saksi-saksi yang akan dihadirkan JPU di persidangan perkara tersebut tentu dengan melihat kebutuhan pembuktian terhadap dakwaan Amril Mukminin,” kata dia.
Baca juga: Sidang Amril, Kepala BPBD Bengkalis akui terima ratusan juta rupiah
Ali menyebutkan, dalam kasus dugaan suap pembangunan proyek jalan di Kabupaten Bengkalis dengan terdakwa Bupati Bengkalis non aktif Amril Mukminin berpotensi menyeret tersangka baru.
Fakta persidangan dan kesaksian saksi-saksi dan terdakwa Amril selama menjalani proses sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Pekanbaru akan menjadi penentunya.
Nantinya jika keterangan saksi dan diperkuat dengan alat bukti yang cukup, tidak menutup kemungkinan KPK akan kembali menetapkan tersangka baru.
"Apabila dari fakta-fakta di persidangan nantinya ditemukan adanya setidaknya dua bukti permulaan yang cukup maka KPK tak segan menetapkan pihak-pihak lain tersebut sebagai tersangka," ujarnya.
Baca juga: Sidang lanjutan Amril kembali seret nama Ketua DPRD Riau
Berita Lainnya
BTN luncurkan kartu debit BTN Prospera di 11 kota, termasuk Pekanbaru
15 November 2024 14:19 WIB
BPS sebut: penduduk usia kerja Riau naik 82.460 orang
14 November 2024 20:29 WIB
Tiga atlet senam Riau ikuti pemusatan latihan ke Jepang
14 November 2024 19:38 WIB
Kalapas Pekanbaru musnahkan gawai dan senjata tajamhasil razia blok WBP
14 November 2024 8:47 WIB
Anggota Komisi XIII DPR RI apresiasi capaian kinerja Kanwil Kemenkumham Riau
13 November 2024 20:43 WIB
Kantor Dinas Nakertrans Riau matangkan persiapan penetapan UMP 2025
13 November 2024 20:37 WIB
Dinas Pariwisata Riau gencarkan hilirisasi industri pariwisata
13 November 2024 19:21 WIB
Satsamapta Polresta Pekanbaru ajak pengemudi ojek online dukung pilkada tertib
13 November 2024 15:45 WIB