Tokyo (ANTARA) - Kementerian Kesehatan Jepang menyetujui dexamethasone steroid yang murah dan terjangkau, sebagai obat kedua COVID-19 setelah uji coba di Inggris membuktikan bahwa obat tersebut mengurangi tingkat kematian pada pasien rawat inap.
Kementerian mendaftarkandexamethasonesebagai opsi pengobatan COVID-19 bersama obat antivirus remdesivir ke dalam revisi baru-baru ini pada buku pedoman yang dikeluarkannya. Revisi itu dilaporkan secara luas oleh media Jepang pada Rabu.
Dalam hasil yang diumumkan pada Juni, dari uji coba para peneliti di Inggris membuktikandexamethasonesebagai obat pertama untuk menyelamatkan nyawa pasien COVID-19, yang menurut para ilmuwan menjadi terobosan besar dalam penangananpandemi virus corona.
Nichi-Iko Pharmaceutical Co Jepang merupakan perusahaan yang juga memproduksi obat tersebut.
Baca juga: Indonesia menerima pinjaman dan hibah senilai Rp7,14 triliun dari Jepang
Baca juga: Adaptasi kebiasaan baru di tengah pandemi COVID-19, Jepang larang ciuman di bar
Sumber: Reuters
Pewarta : Asri Mayang Sari
Berita Lainnya
Lemkapi minta seluruh kapolda bantu Kementan untuk capai swasembada pangan
27 April 2024 16:32 WIB
Nicholas Saputra mengaku belajar banyak dari serial "Secret Ingredient"
27 April 2024 16:03 WIB
LPAI serukan pemerintah blokir gim daring yang mengandung unsur kekerasan
27 April 2024 15:50 WIB
Ganda putri Lanny/Ribka gandakan keunggulan Indonesia atas Hong Kong
27 April 2024 15:40 WIB
Oppo A60 hadir dengan Snapdragon 680 dan kamera utama 50 MP
27 April 2024 15:33 WIB
Tim SAR perluas pencarian penumpang yang jatuh dari KMP Reinna
27 April 2024 15:27 WIB
Anies Baswedan hormati langkah PKB dan NasDem gabung koalisi Prabowo-Gibran
27 April 2024 15:14 WIB
Houthi akui anggotanya serang kapal tanker Inggris dan tembak jatuh drone AS
27 April 2024 15:07 WIB