Uniknya cara Crew Leader sosialisasi karhutla di masa pandemi

id riau,rapp,pandemi,karhutla,pelalawan,april group

Uniknya cara Crew Leader sosialisasi karhutla di masa pandemi

Crew Leader melakukan sosialisasi secara langsung kepada masyarakat mengenai bahaya karhutla

Pangkalan Kerinci (ANTARA) - Pandemi COVID-19 tak menghalangi warga Desa Pangkalan Terap, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, Dekki (34) dalam mengingatkan warga desanya agar tidak membakar lahan. Setiap pagi, ia berkeliling desa dengan memakai kaos biru bertuliskan Crew Leader Program Desa Bebas Api. Berbagai tempat ia datangi, mulai dari warung, rumah, kebun, tempat memancing dan di mana saja warga bisa ditemui.

Cara sosialisasinya pun unik. Tak jarang, ia membantu para petani yang sedang berada di kebun mereka. Sambil membantu, ia pun bercerita mengenai bahaya kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Terik panas tak membuat semangat Dekki kendur.

“Saya berusaha untuk membaur dan mencari cara yang cocok agar mudah dimengerti. Ada yang memancing, saya datangi sambil menemani mereka memancing, sekaligus di sana saya menjelaskan bahaya karhutla,” jelas Dekki, Senin (6/7).

Tak hanya sampai di situ, Dekki juga meminta waktu di setiap kesempatan untuk berbicara. Beruntung, warga Desa Pangkalan Terap akhirnya paham mengenai bahaya karhutla. Akhirnya, Desa Pangkalan Terap berhasil mendapatkan hadiah (reward) sebesar Rp100 juta dalam bentuk program karena sukses menjaga wilayahnya dari karhutla.

Mereka pun membangun jalan akses darat menuju desa. Sebelumnya Desa Pangkalan Terap hanya bisa dilalui melalui sungai sehingga mereka harus menggunakan kapal kayu berukuran sedang atau kapal pompong.

Masa pandemi membuat dirinya tidak dapat bertemu langsung dengan pihak PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) untuk berdiskusi mengenai kondisi karhutla terkini. Namun, teknologi terkini dapat menyelesaikan kendala tersebut. Melalui pesan daring, pihaknya dapat berkomunikasi untuk memperbarui informasi terkait karhutla.

Fire Prevention Manager RAPP, Sailal Arimi mengatakan Program Desa Bebas Api ini tidak hanya memberikan penghargaan, crew leader, dan bantuan pembukaan lahan, namun juga memiliki program sosialisasi dan edukasi ke masyarakat termasuk anak-anak sekolah yaitu Fire Aware Community (FAC). Ada 3 bentuk kegiatan FAC di antaranya FAC Goes to School, FAC Goes to Movie dan FAC Goes to Market. Di tahun 2020 ini kita bekerja sama dengan 15 di Kabupaten Pelalawan, sementara 14 desa lainnya berada di Kabupaten Siak dan Kepulauan Meranti.

“Jadi total semuanya ada 29 desa di 3 kabupaten, yaitu Kabupaten Pelalawan, Siak dan Kepulauan Meranti selama enam tahun program ini berjalan,” terangnya.

Program Desa Bebas Api merupakan bagian dari komitmen APRIL Grup dalam menerapkan tujuan Sustainability Development Goals (SDGs) pada point ke 13. Tujuan dari target ini adalah melindungi hutan secara berkelanjutan, melawan penggurunan, menghentikan dan membalikkan degradasi lahan, menghentikan hilangnya keanekaragaman hayati.(rls)