Amerika Serikat catat rekor 47.000 kasus baru COVID-19 terjadi dalam sehari

id Berita hari ini,berita riau antara, berita riau terbaru,corona

Amerika Serikat catat rekor 47.000 kasus baru COVID-19 terjadi dalam sehari

Atealla Betancourt di tes di dalam mobil untuk penyakit virus korona (COVID-19) saat penyebarannya di Austin, Texas, Amerika Serikat, Minggu (28/6/2020). (REUTERS/Sergio Flores/WSJ/cfo)

Washington (ANTARA) - Amerika Serikat (AS) mencatatkan lebih dari 47.000 kasus baru COVID-19 terjadi dalam kurun waktu satu hari pada Selasa (30/6), menurut hitungan Reuters, dan menjadi rekor tertinggi kasus harian sejak wabah menjangkit pertama kali di negara itu.

"Sangat jelas bahwa sekarang ini di luar kendali kita. Saya menaruh perhatian lebih karena ini bisa semakin memburuk," ujar dr. Anthony Fauci, kepala Institut Nasional untuk Alergi dan Penyakit Menular, di hadapan komite Senat AS.

Baca juga: Hampir 300 kasus sindrom langka terkait COVID-19 pada anak ditemukan di AS

Negara bagian California, Texas, dan Arizona kini menjadi episentrum wabah baru di AS dengan laporan kasus yang terus meningkat.

Jumlah kasus COVID-19 bertambah lebih dari dua kali lipat pada Juni, setidaknya, di sepuluh negara bagian. Di wilayah Texas dan Arizona, rumah sakit kekurangan ranjang untuk ruang perawatan intensif pasien COVID-19.

Fauci menambahkan bahwa jumlah kasus baru harian di seluruh AS bisa mencapai 100.000, kecuali ada kebijakan yang terapkan secara nasional untuk menekan angka infeksi.

"Kita tidak bisa hanya berfokus pada area-area yang mengalami peningkatan kasus saja, karena akan berisiko terhadap seluruh negeri ini," kata dia.

Selain itu, ia juga menyebut belum ada jaminan mengenai vaksin COVID-19, sekalipun data penelitian awal menunjukkan hasil yang cukup menjanjikan.

"Semoga mulai ada vaksin tersedia di awal tahun depan," ucap Fauci.

Saat ini total 10,5 juta kasus infeksi COVID-19 terkonfirmasi dari seluruh dunia, dengan 2,7 kasus terjadi di AS, dan hampir 130.000 pasien meninggal dunia.

Baca juga: Jepang mungkin akan terapkan kembali status darurat bila kondisi memburuk

Baca juga: Beijing perpanjang masa karantina, khawatir tipe virus lebih ganas


Sumber: Reuters

Penerjemah: Suwanti