Kediri (ANTARA) - Ribuan santri Pondok Pesantren Lirboyo, Kota Kediri, Jawa Timur, tiba di pesantren tersebut darii berbagai daerah dan langsung menjalani isolasi mandiri selama dua pekan sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai.
"Kedatangan santri secara bertahap dari total seluruhnya 28.000, yang hari ini kami jadwalkan datang 10 persen, sekitar 2.500 santri," kata Juru Bicara dan Ketua Pesantren Tangguh Pondok Pesantren Lirboyo Kota Kediri KH Abdul Mu'id Shohib di Kediri, Sabtu.
Ia mengatakan, kebijakan untuk mengizinkan para santri kembali ke pesantren sudah dimusyawarahkan. Mereka yang masuk ke pondok merupakan santri dari Kediri dan sekitarnya, seperti Tulungagung, Blitar, hingga Nganjuk. Sebelumnya, mereka juga sudah isolasi mandiri di rumah masing-masing selama dua pekan.
Dirinya menambahkan para santri yang hendak kembali ke pesantren saat keberangkatan juga harus dikoordinasikan dengan organisasi alumni. Sebelum berangkat mereka akan dilakukan screening apakah santri benar melakukan isolasi mandiri atau tidak, kemudian dicek apakah daerahnya termasuk daerah yang tingkat penyebaran COVID-19 tinggi.
Baca juga: Bupati Siak monitor penanganan COVID-19 di Kampung Temusai dan tinjau pembangunan ponpes
"Kalau memang tidak dalam kondisi sehat, akan dilarang kembali ke pesantren agar memulihkan kondisinya dulu. Atau jika dari daerah yang merah, kami minta tidak kembali (dulu) ke pesantren. Sampai di pesantren juga kami periksa kesehatan dan beri arahan," ujar dia.
Ia menambahkan, para santri saat tiba di Pesantren Lirboyo Kediri akan dimasukkan ke asrama serta dilakukan isolasi mandiri selama dua pekan.
Gus Muid, sapaan akrabnya, juga memberikan apresiasi karena dalam kegiatan ini juga dibantu dari polisi, tim medis, serta TNI. Santri saat tiba di pesantren juga harus cuci tangan dengan sabun, lalu antre satu per satu melewati bilik penyemprotan disinfektan, lalu dicek suhu tubuhnya satu per satu.
Sementara itu, terkait dengan kegiatan selama isolasi mandiri akan dilakukan pengajian, istigatsah maupun olahraga, sedangkan kegiatan belajar mengajar (KBM) di pesantren akan dilakukan sekitar satu bulan ke depan.
"Untuk kegiatan sekolah formal baru dimulai satu bulan ke depan. Jadi, tidak langsung saat ini. Kami tetap terapkan untuk kelas maksimal 30 siswa, jarak minimal 1,5 meter," kata Gus Muid yang juga anggota DPRD Kota Kediri ini.
Sementara itu, Kapolres Kota Kediri AKBP Miko Indrayana mengatakan polisi ikut membantu dalam pengamanan kedatangan para santri tersebut. Direncanakan ada 2.500 santri yang akan datang dan melakukan isolasi terlebih dahulu.
Baca juga: Pemkab Siak bantu pembangunan Ponpes Riyadus Shalihin, Ini tanggapan NU
"Namun dari santri akan isolasi sambil diobservasi kesehatannya, baik dari RS Lirboyo, RS Bhayangkara. Untuk saat ini masih persiapan terlebih dahulu sambil menunggu perkembangan. Santri yang lain akan dilaksanakan pembelajaran daring," kata Kapolresta.
Dalam kegiatan ini, ada sekitar 120 personel polisi yang diperbantukan untuk pengamanan. Selain dari polisi, juga dibantu TNI. Pengamanan kegiatan kedatangan para santri itu berlangsung selama dua hari, yakni Sabtu dan Minggu (20-21/6), membantu pengamanan kedatangan santri Lirboyo.
Berita Lainnya
Ratusan anggota Polres Kediri Kota divaksin COVID-19 penguat
22 January 2022 17:52 WIB
Rayakan Ulang Tahun, Kota Kediri Gelar Doa Bersama Lintas Agama
27 July 2016 7:41 WIB
Pemkot Kediri gandeng toko ritel jual produk UMKM, tentunya ada standar lho..
08 January 2022 20:01 WIB
Pemkot Kediri gencarkan Gerakan Serentak Pemberantasan Nyamuk cegah wabah DBD
07 January 2022 19:20 WIB
Persik Kediri boyong 22 pemain lawan tuan rumah Persis Solo
22 February 2024 16:25 WIB
Marcelo Rospide belum merasa aman meski Persik Kediri dekat dengan empat besar
12 February 2024 15:26 WIB
Persik Kediri dapat sanksi Rp120 juta dari Komisi Disiplin PSSI
09 January 2024 13:00 WIB
Pendukung Gibran di Kediri deklarasi dukung maju Pemilu Presiden 2024
17 October 2023 12:34 WIB