Jakarta (ANTARA) - Ketua DPR RI Puan Maharani memimpin Rapat Paripurna DPR pada Kamis siang dengan agenda penyampaian pandangan pemerintah terhadap membahas pandangan Fraksi-Fraksi atas Penyampaian Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal KEM PPKF RAPBN Tahun 2021.
"Hari ini, saya akan memimpin Rapat Paripurna DPR yang rencananya dilaksanakan pukul 14.00 WIB. Rapat paripurna akan dihadiri anggota-anggota DPR RI secara fisik dan virtual dengan tetap berpedoman pada tata tertib persidangan DPR dan protokol kesehatan untuk pencegahan COVID-19," kata Puan dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Puan Maharani: Pembukaan masa sidang DPR tetap patuhi protokol kesehatan
Dia menjelaskan agenda rapat paripurna tersebut adalah penyampaian pandangan pemerintah terhadap pandangan Fraksi-Fraksi atas Penyampaian Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal RAPBN 2021.
Menurut dia, Senin (15/6), Menteri Keuangan dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas, yang mewakili pemerintah, telah mendengarkan penyampaian Pandangan Fraksi-fraksi atas KEM-PPKF RAPBN 2021 dalam Rapat Paripurna Pembukaan Masa Persidangan IV Tahun Sidang 2019-2020.
"Pada masa sidang IV ini, sebagai pelaksanaan fungsi anggaran, DPR bersama Pemerintah membahas KEM-PPKF Tahun 2021 yang merupakan landasan dalam mendesain APBN 2021. Desain APBN 2021 sangat bergantung pada pemulihan Sosial dan Ekonomi pada tahun 2020," ujarnya.
Dia menilai desain APBN 2021 agar diarahkan untuk menjadi stimulus kebijakan fiskal dalam mempercepat pemulihan ekonomi dan sosial, serta menjadi momentum dalam melakukan berbagai reformasi kebijakan pembangunan sehingga dapat mempercepat kemajuan Indonesia di berbagai bidang.
Menurut dia dapat dimaklumi bahwa dalam mendesain APBN 2021, yang dilakukan dalam kondisi ketidakpastian akibat dampak pandemi COVID-19, akan menimbulkan banyak ruang antisipasi fiskal baik dari sisi pendapatan negara, belanja, maupun pembiayaan.
"Karena itu, Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal 2021 juga telah mengantisipasi resiko ketidakpastian perkembangan pandemi COVID-19 dan dampaknya," katanya.
Politisi PDI Perjuangan itu menilai KEM PPKF Tahun 2021, yang menempatkan kebijakan belanja sebagai stimulus utama kebijakan fiskal agar mempertimbangkan juga kemampuan pendapatan negara, pengendalian defisit, kapasitas rasio utang, dan resiko beban utang yang akan memberikan tekanan ruang fiskal pada tahun-tahun mendatang.
Menurut dia, DPR dalam membahas KEM-PPKF Tahun 2021 akan mencermati dan memastikan agar kebijakan fiskal tahun 2021 dapat lebih efektif dalam menjalankan pembangunan nasional bagi kesejahteraan rakyat dan kemajuan diberbagai bidang.
Baca juga: Puan Maharani minta Kemendag sosialisasikan aturan perizinan perdagangan online
Baca juga: Puan Maharani: DPR ingin pastikan pemerintah penuhi hak-hak masyarakat
Pewarta: Imam Budilaksono
Berita Lainnya
Mengapa tidur menggunakan lensa kontak dapat bahayakan mata, begini penjelasannya
19 December 2024 13:25 WIB
Erick Thohir beberkan hasil transformasi sepak bola Indonesia ke FIFA
19 December 2024 13:18 WIB
Mendikdasmen dorong agar kegiatan pembelajaran tak terbatas di sekolah
19 December 2024 13:00 WIB
Saat Natal dan Tahun Baru, kelurahan-kecamatan di Jaksel diingatkan untuk gandeng aparat
19 December 2024 12:39 WIB
Presiden Prabowo bertemu PM Pakistan bahas kerja sama ekonomi dan perdagangan
19 December 2024 12:05 WIB
Warga Gaza dambakan perdamaian dan kehidupan normal
19 December 2024 12:00 WIB
Film "Perang Kota" akan jadi penutup festival film Rotterdam, Belanda ke-54
19 December 2024 11:38 WIB
Bandara Radin Inten perkirakan capai 95 ribu penumpang di libur akhir tahun
19 December 2024 11:29 WIB