Jakarta (ANTARA) - Dewan Direktur Eksekutif Bank Dunia menyetujui pendanaan 250 juta dolar AS atau sekitar Rp3,75 triliun untuk mendukung program tanggap darurat Indonesia dalam mengatasi penyebaran COVID-19.
Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste Satu Kahkonen dalam pernyataan di Jakarta, Jumat, mengatakan pendanaan ini akan mendukung Indonesia dalam mengurangi risiko penyebaran, meningkatkan kemampuan mendeteksi, serta meningkatkan tanggapan terhadap pandemi COVID-19.
Baca juga: RSD Wisma Atlet catat 2.317 pasien COVID-19 sembuh
Kahkonen memastikan program pembiayaan ini juga sekaligus akan mendukung penguatan sistem nasional untuk kesiapsiagaan kesehatan masyarakat.
"Merupakan sebuah kehormatan bagi kami untuk mendukung upaya pemerintah Indonesia dalam menghadapi COVID-19 dan mengurangi dampak pandemi ini pada sektor kesehatan, ekonomi dan sosial," katanya.
Ia menambahkan tindakan penanganan pandemi sangat penting bagi upaya yang berkelanjutan dalam mengurangi jumlah kemiskinan dan melindungi modal manusia Indonesia.
Fokus dari pendanaan ini adalah untuk memperkuat aspek-aspek utama tanggap darurat Indonesia terhadap pandemi COVID-19, termasuk melengkapi fasilitas rujukan di bawah Kementerian Kesehatan.
Selain itu, juga untuk meningkatkan persediaan alat pelindung diri (APD), memperkuat jaringan laboratorium dan sistem pengawasan, serta mendukung pengembangan dan penggunaan protokol untuk layanan yang berkualitas.
Dengan belajar dari penanggulangan dampak COVID-19, program tersebut akan mendukung kesiapan dalam penyebaran penyakit menular di masa depan melalui pelaporan yang lebih baik dan pengawasan yang lebih kuat.
Program ini juga siap mencakup seluruh wilayah di Indonesia dan akan menyasar para pasien yang paling berhak mendapatkan manfaat utama.
Kemudian, bantuan akan menyasar para penerima fasilitas kesehatan yang layak seperti penduduk rentan maupun orang tua yang berisiko tinggi dan mempunyai penyakit kronis, serta tenaga kesehatan.
Pendanaan ini terkoordinasi dengan program 250 juta dolar AS bersama dari Bank Investasi dan Infrastruktur Asia (AIIB) dan pembiayaan paralel sebesar 200 juta dolar AS dari Bank Pembangunan Islam (IsDB).
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan pemerintah telah menggunakan berbagai cara untuk mengurangi dampak pandemi COVID-19 di sektor kesehatan, sosial dan ekonomi.
Oleh karena itu, melalui dukungan Bank Dunia, ia menegaskan komitmen untuk memperkuat kapasitas dalam hal pencegahan, pengujian, perawatan serta sistem informasi, dan pada saat yang bersamaan memastikan kondisi kerja yang aman bagi para tenaga kesehatan.
"Kami juga menyambut baik upaya mitra pembangunan dalam memberikan dukungan pendanaan yang terkoordinasi serta kerja sama Bank Dunia dengan Asian Infrastructure Investment Bank dan Islamic Development Bank untuk program ini," katanya.
Baca juga: Riau perpanjang tanggap darurat COVID-19 meski PSBB sudah berakhir
Baca juga: 1.214 KK di Kecamatan Siak terima BST Kemensos
Pewarta : Satyagraha
Berita Lainnya
Kemendikdasmen sebut program makan gratis solusi asupan bergizi untuk anak
08 November 2024 17:07 WIB
IHSG Bursa Efek Indonesia akhir pekan ditutup menguat dipimpin sektor barang baku
08 November 2024 16:47 WIB
Pakar: Sumber karbohidrat dalam program makan bergizi gratis tidak harus nasi
08 November 2024 16:38 WIB
PSSI tambah 103 unit kamera pengawas dukung keamanan dan keselamatan pengunjung SUGBK
08 November 2024 16:28 WIB
Kebakaran hutan hebat di California paksa 14.000 warga untuk mengungsi
08 November 2024 16:16 WIB
LISA siap sapa penggemar di Jakarta pada 15 November 2024
08 November 2024 16:01 WIB
Melakukan aktivitas fisik di waktu tepat bantu kurangi risiko kanker kolorektal
08 November 2024 15:50 WIB
Mendag Budi Santoso sebut identifikasi masalah bantu UMKM percepat ekspor
08 November 2024 15:39 WIB