Jakarta (ANTARA) - Menjelang Hari Raya Idul Fitri, Perum Bulog terus melakukan distribusi beras ke tujuh provinsi yang mengalami defisit beras agar ketersediaan dan stok beras di seluruh wilayah Indonesia dalam keadaan aman tercukupi
Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Tri Wahyudi Saleh menegaskan saat ini stok beras yang dikelola Bulog mencapai 1,4 juta ton tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Oleh karena itu Bulog terus melakukan distribusi dari daerah surplus beras ke daerah yang defisit.
Ada pun ketujuh provinsi yang mengalami defisit beras yakni Kepulauan Riau, Riau, Kepulauan Bangka Belitung, Kalimantan Utara, Maluku, Maluku Utara, dan Papua Barat.
"Tugas Bulog melakukan penyebaran (stok) sehingga dalam waktu dua hari setelah dipublikasikan ada tujuh provinsi yang defisit, sudah kami laksanakan. Sekarang sudah tersedia semua," kata Tri dalam konferensi pers yang diselenggarakan oleh BNPB di Jakarta, Minggu.
Saat ini jumlah stok beras yang dikelola Perum Bulog mencapai 1,42 juta ton dengan rincian cadangan beras pemerintah 1,32 juta ton dan beras komersial 101.364 ton.
Tri menjelaskan dalam waktu dua hari setelah Presiden Joko Widodo mengumumkan ada tujuh provinsi yang mengalami defisit beras, Bulog segera melakukan distribusi agar defisit segera berkurang.
Dalam melakukan distribusi, Bulog memiliki gudang yang berada di Kanwil Jawa Timur dan Jawa Barat yang didukung tersedianya pelabuhan besar sehingga memudahkan dalam mengisi ketersediaan beras di daerah defisit.
"Mekanismenya, kami mempunyai minimum stok, ada sepertiga dalam gudang, sepertiga dalam perjalanan dan sepertiga dalam perjalanan di gudang pengirim, sehingga kami pastikan sebaran stok beras dalam kondisi aman," kata Tri.
Dengan musim panen padi yang masih berlangsung hingga Juni mendatang, Bulog pun terus melakukan optimalisasi penyerapan gabah produksi petani.
"Untuk penyerapan gabah dan beras, saat ini Bulog masih melakukan penyerapan kurang lebih hampir 15.000 ton per hari. Puncaknya di Juni kita berharap bisa menyerap sampai 20.000 ton per hari," kata Tri.
Tri menambahkan bahwa pada musim panen berikutnya di bulan Agustus dan September, Bulog juga terus melakukan penyerapan gabah petani. Hal itu bertujuan mempertahankan stok cadangan beras sekitar 1 juta-1,5 juta ton hingga akhir Desember 2020 seperti yang ditugaskan pemerintah.
Dalam perannya melakukan stabilisasi harga di tingkat konsumen, Bulog terus melakukan operasi pasar atau kegiatan Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) beras medium. Hingga saat ini Bulog telah menggelontorkan hampir 600.000 ton beras untuk pelaksanaan operasi pasar.
Baca juga: Riau waspadai gangguan pasokan pangan saat wabah dan jelang Lebaran
Baca juga: Polresta Pekanbaru salurkan 5 ton beras dan ribuan benih ikan ke masyarakat terdampak Corona
Baca juga: Mantan Gubernur Riau ini bagikan 11 ton beras untuk warga terdampak Corona
Berita Lainnya
Polsek di Seikijang sampaikan pesan Kamtibmas di momen penyaluran bantuan beras Bulog
11 December 2024 11:59 WIB
Bulog Riau-Kepri realisasikan bantuan pangan gratis 3.167 ton per bulan
04 December 2024 16:18 WIB
Bulog dan komunitas Bali tanam-sulam mangrove di tengah tantangan cuaca
23 November 2024 14:44 WIB
5.000 ton beras Bulog asal Myanmar tiba di Dumai
29 October 2024 15:33 WIB
Bulog Riau jamin stok beras cukup 4 bulan mendatang
29 October 2024 14:52 WIB
Terpidana korupsi Syarief Abdullah kembalikan kerugian negara Rp2 milliar
25 October 2024 15:47 WIB
Bulog dukung penggunaan teknologi untuk bangun pertanian berkelanjutan
03 October 2024 15:43 WIB
Bulog Banyumas terus pantau perkembangan harga beras di tingkat petani
02 September 2024 16:25 WIB