Jakarta (ANTARA) - Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri menyelidiki iklan penjualan surat keterangan sehat bebas COVID-19 yang sempat ditawarkan di sejumlah situs marketplace.
"Untuk penawaran surat di sejumlah e-commerce, saat ini penyidik siber Polri sedang melakukan penyelidikan," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Polri, Kombes Pol Ahmad Ramadhan di Kantor Bareskrim Polri, Jakarta, Jumat.
Baca juga: Indonesia ikut program uji coba global vaksin COVID-19
Situasi pandemi virus COVID-19 di Indonesia belakangan ini dimanfaatkan oleh orang-orang tertentu untuk mencari keuntungan secara ilegal dengan memperjualbelikan surat keterangan sehat bebas COVID-19 palsu di sejumlah 'marketplace'.
Iklan penjualan surat keterangan sehat di 'marketplace' pun sempat menjadi perbincangan warganet karena viral di media sosial.
Pasca-transportasi umum untuk penumpang tujuan khusus boleh beroperasi kembali selama pemberlakuan PSBB, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 mewajibkan masyarakat membawa surat keterangan sehat dari fasilitas kesehatan atau menunjukkan hasil negatif tes COVID-19 sebagai syarat bepergian.
Kondisi ini dimanfaatkan sejumlah pihak untuk menjual surat keterangan sehat palsu mulai dari harga puluhan ribu hingga jutaan rupiah.
Kini iklan penjualan surat tersebut sudah dihapus dari masing-masing marketplace.
Adanya praktik jual beli surat keterangan sehat ternyata tidak hanya terjadi di 'marketplace'. Di Bali, surat ini bahkan diperdagangkan secara fisik (non-digital/internet) di kawasan Pelabuhan Gilimanuk. Tujuh pelaku berhasil ditangkap polisi setempat.
Baca juga: KBRI terus bantu dan dampingi WNI terdampak pandemi COVID-19 di Hongaria
Baca juga: Cafe dan bar mulai kembali dibuka di Australia
Pewarta : Anita Permata Dewi