Rapid test 350 ODP Pekanbaru hasilnya negatif, tapi bukan berarti tak tertular Corona
Pekanbaru (ANTARA) - Sebanyak 350 warga Kota Pekanbaru yang dikategorikan Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, telah mengikuti tes cepat "rapidtest"COVID-19 pada Kamis (2/4) dan hasilnya menunjukan semuanya negatif, namun warga tersebut tetap harus melakukan isolasi mandiri.
"Dari 21 puskesmas yang melakukan 'rapid test'Kamis terhadap 350 ODP, hasilnya negatif semua," kata Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru M Amin, di Pekanbaru, Jumat.
M Amin mengatakan pada hari pertama jumlah ODP yang dilakukan rapid test memang belum semuanya. "Tim yang melakukan pemilahan dan mereka masih bersiaga di puskesmas yang ada di Pekanbaru," katanya.
Baca juga: Pekanbaru Rapid test bagi ODP virus Corona di Puskemas 12 kecamatan
Meski ODPsudah menunjukanhasil negatif pada tes cepat, namun ia mengatakan mereka tetap dalam pantauan untuk melihat perkembangan kondisi kesehatannya. Tes cepat atau rapid test menggunakan sampel darah, dan hanya butuh waktu 15-20 menit untuk mendapatkan hasilnya.
Namun, tes ini punya kelemahan karena bisa menghasilkan “false negative”, yakni ketika hasil tes tampak negatif meski sebenarnya positif. Ini terjadi jika rapid test dilakukan kurang dari tujuh hari setelah terinfeksi virus Corona.
Tes yang paling akuran sejauh ini yang banyak digunakan adalah PCR (Plymerase Chain Reaction). Pemeriksaan ini menggunakan usapan lendir (swab) dari hidung atau tenggorokan. Pemeriksaan PCR membutuhkan waktu yang lebih lama dari rapid test. Hal ini karena PCR hanya bisa dilakukan di laboratorium yang ditunjuk oleh pemerintah.
Baca juga: Bupati Siak pesan 1.000 alat rapid test antisipasi ODP terus bertambah
Karena itu, ODP yang sudah dinyatakan negatif saat rapid test belum tentu tidak tertular virus mematikan itu. Tes cepat berfungsi untuk mempercepat pendeteksian dini terhadap ODP karena memiliki risiko, seperti baru melakukan perjalanan dari daerah penyebaran COVID-19.
Itulah sebabnya, semua ODP yang sudah melakukan rapid test di puskesmas di Pekanbaru mendapatkan lembar protokol isolasi mandiri.
Ada delapan poin untuk melakukan isolasi mandiri di rumah. Pertama, selalu memakai masker dan membuang masker bekas di tempat yang ditentukan. Kedua, jika sakit berupa gejala demam, flu dan batuk, maka tetap di rumah, jangan pergi bekerja, sekolah, pasar maupun ke ruang publik.
Ketiga, memanfaatkan fasilitas telemdicine atau sosial media kesehatan dan hindari transportasi publik. Beritahu dokter dan perawat tentang keluhan dan gejala, serta riwayat bekerja di daerah terjangkit atau kontak dengan pasien COVID-19.
Keempat, selama di rumah bisa bekerja namun gunakan kamar terpisah dari anggota keluarga lainnya. Jaga jarak satu meter dari anggota keluarga.
Baca juga: Anggota DPRD Riau heran, Kepulauan Meranti hanya dijatah 160 rapid test
Kelima, lakukan pengecekan suhu badan secara berkala setiap hari. Amati batuk dan sesak nafas, hindari pemakaian bersama perlatan makan dan mandi serta tempat tidur.
Keenam, lakukan perilaku hidup sehat dan bersih serta konsumsi makanan bergizi, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir dan lakukan etika batuk dan bersin. Ketujuh, jaga kebersihan dan kesehatan rumah dengan cairan disinfektan. Selalu berada di ruang terbuka dan berjemur di bawah sinar matahari setiap pagi sekitar 15 sampai 30 menit.
Kedelapan, hubungi segera fasilitas pelayanan kesehatan jika sakit berlanjut seperti sesak nafas dan demam tinggi. (adv)
Baca juga: Update hasil rapid test ODP Bengkalis, 326 negatif
Baca juga: Dinkes Kampar akan datangi rumah ODP untuk "rapid test" COVID-19, begini penjelasannya
"Dari 21 puskesmas yang melakukan 'rapid test'Kamis terhadap 350 ODP, hasilnya negatif semua," kata Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru M Amin, di Pekanbaru, Jumat.
M Amin mengatakan pada hari pertama jumlah ODP yang dilakukan rapid test memang belum semuanya. "Tim yang melakukan pemilahan dan mereka masih bersiaga di puskesmas yang ada di Pekanbaru," katanya.
Baca juga: Pekanbaru Rapid test bagi ODP virus Corona di Puskemas 12 kecamatan
Meski ODPsudah menunjukanhasil negatif pada tes cepat, namun ia mengatakan mereka tetap dalam pantauan untuk melihat perkembangan kondisi kesehatannya. Tes cepat atau rapid test menggunakan sampel darah, dan hanya butuh waktu 15-20 menit untuk mendapatkan hasilnya.
Namun, tes ini punya kelemahan karena bisa menghasilkan “false negative”, yakni ketika hasil tes tampak negatif meski sebenarnya positif. Ini terjadi jika rapid test dilakukan kurang dari tujuh hari setelah terinfeksi virus Corona.
Tes yang paling akuran sejauh ini yang banyak digunakan adalah PCR (Plymerase Chain Reaction). Pemeriksaan ini menggunakan usapan lendir (swab) dari hidung atau tenggorokan. Pemeriksaan PCR membutuhkan waktu yang lebih lama dari rapid test. Hal ini karena PCR hanya bisa dilakukan di laboratorium yang ditunjuk oleh pemerintah.
Baca juga: Bupati Siak pesan 1.000 alat rapid test antisipasi ODP terus bertambah
Karena itu, ODP yang sudah dinyatakan negatif saat rapid test belum tentu tidak tertular virus mematikan itu. Tes cepat berfungsi untuk mempercepat pendeteksian dini terhadap ODP karena memiliki risiko, seperti baru melakukan perjalanan dari daerah penyebaran COVID-19.
Itulah sebabnya, semua ODP yang sudah melakukan rapid test di puskesmas di Pekanbaru mendapatkan lembar protokol isolasi mandiri.
Ada delapan poin untuk melakukan isolasi mandiri di rumah. Pertama, selalu memakai masker dan membuang masker bekas di tempat yang ditentukan. Kedua, jika sakit berupa gejala demam, flu dan batuk, maka tetap di rumah, jangan pergi bekerja, sekolah, pasar maupun ke ruang publik.
Ketiga, memanfaatkan fasilitas telemdicine atau sosial media kesehatan dan hindari transportasi publik. Beritahu dokter dan perawat tentang keluhan dan gejala, serta riwayat bekerja di daerah terjangkit atau kontak dengan pasien COVID-19.
Keempat, selama di rumah bisa bekerja namun gunakan kamar terpisah dari anggota keluarga lainnya. Jaga jarak satu meter dari anggota keluarga.
Baca juga: Anggota DPRD Riau heran, Kepulauan Meranti hanya dijatah 160 rapid test
Kelima, lakukan pengecekan suhu badan secara berkala setiap hari. Amati batuk dan sesak nafas, hindari pemakaian bersama perlatan makan dan mandi serta tempat tidur.
Keenam, lakukan perilaku hidup sehat dan bersih serta konsumsi makanan bergizi, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir dan lakukan etika batuk dan bersin. Ketujuh, jaga kebersihan dan kesehatan rumah dengan cairan disinfektan. Selalu berada di ruang terbuka dan berjemur di bawah sinar matahari setiap pagi sekitar 15 sampai 30 menit.
Kedelapan, hubungi segera fasilitas pelayanan kesehatan jika sakit berlanjut seperti sesak nafas dan demam tinggi. (adv)
Baca juga: Update hasil rapid test ODP Bengkalis, 326 negatif
Baca juga: Dinkes Kampar akan datangi rumah ODP untuk "rapid test" COVID-19, begini penjelasannya