Kontraktor Kebersihan Kantor Gubernur Riau Diminta Diganti

id kontraktor kebersihan, kantor gubernur, riau diminta diganti

Pekanbaru, 4/8 (ANTARA) - Kalangan anggota DPRD Riau meminta agar kontraktor kebersihan kantor Gubernur Riau diganti, karena mereka prihatin pada nasib petugas kebersihan Kantor Gubernur yang sudah enam bulan tak gajian.

Terkait belum dibayarnya honor petugas "outsourcing cleaning service" di kantor Gubernur Riau, anggota DPRD Fraksi PDIP yang juga anggota Komisi A, Zukri kepada wartawan di Pekanbaru kamis 4/8, mengatakan bahwa pemerintah harus tegas terhadap kontraktor bandel dan tidak memikirkan kehidupan orang.

"Jika perlu 'black list' saja kontraktornya itu. Apalagi pekerja 'cleaning service' itu pekerja dengan tingkat honor yang cukup rendah" kata Zukri.

Menurut Zukri, jika memang kontraktornya tidak mau membayar honor pekerjanya, itu harus ditindak tegas langsung oleh Pemprov dan jangan diberi keringanan.

"Kalau bisa putuskan saja kontrak dan tidak perlu diikutkan dalam tender proyek tahun berikutnya, harus ditindak tegas itu jangan diberi keringanan" kata Zukri.

Menurut Zukri, jika memang ada kendala keuangan di pemerintah, seharusnya kontraktor menalanginya dulu sebelum dana dari pemerintah cair.

"Jadi tidak sepenuhnya bergantung dengan pencairan keuangan pemerintah. Pihak perusahaan seharusnya sanggup menjalankan dulu pekerjaannya dengan membayar gaji karyawan kontraknya"jelas Zukri.

Hal senada dikatakan Ketua Komisi A DPRD Riau, Bagus Santoso. Menurutnya pihak perusahaan harus membayar gaji karyawannya. Karena sebagai pemegang proyek, seharusnya perusahaan pemegang proyek sanggup membayar pengeluaran sebelum dana proyek cair.

"Kita merekomendasikan kepada Pemprov Riau untuk mencabut kontrak dengan perusahaan outsourching pemegang proyek jika memang tindakannya tidak manusiawi kepada pekerjanya," terangnya.

Bagus Santoso juga menambahkan disini Pemerintah Provinsi Riau harus tegas untuk mengatasi kontraktor yang tidak punya tanggung jawab seperti ini.

"Pemprov harus tegas dan jangan sampai kontraktor sepeti ini terulang lagi di Pemprov Riau, karena kita kasihan melihat karyawannya" pungkas Bagus.