Dublin (ANTARA) - Irlandia memperkirakan jumlah kasus virus corona di negara itu akan meningkat menjadi sekitar 15.000 kasus pada akhir Maret 2020 dari jumlah pengidap saat ini sebanyak 169 orang, kata Perdana Menteri Leo Varadkar, Senin (16/3).
Ia memperkirakan bahwa negaranya akan bergelut dengan wabah itu selama berbulan-bulan.
Baca juga: MPR nilai belum tepat berlakukan "lockdown" secara nasional antisipasi penyebaran COVID-19
"Kami perkirakan hingga akhir bulan ini kemungkinan akan ada 15.000 orang yang dites positif mengidap COVID-19, sebagian besar di antaranya tidak memerlukan perawatan, namun sebagian lagi perlu dirawat di rumah sakit dan kita perlu memastikan bahwa hal itu tidak terjadi pada saat yang bersamaan," kata Varadkar dalam konferensi pers.
Varardkar menambahkan bahwa sekitar 100.000 orang, dan mungkin lebih dari itu, kemungkinan akan kehilangan pekerjaan dalam beberapa pekan mendatang.
Namun, katanya, ia yakin bank-bank akan bisa memberikan kelonggaran bagi para pemegang hipotek yang kehilangan pekerjaan.
Baca juga: Gubernur Riau: Sembilan pasien terduga COVID-19 hasilnya negatif
Baca juga: Alat pendeteksi suhu tubuh di Pelabuhan Bengkalis tak berfungsi, begini penjelasannya
Sumber: Reuters
Pewarta : Tia Mutiasari
Berita Lainnya
Lemkapi minta seluruh kapolda bantu Kementan untuk capai swasembada pangan
27 April 2024 16:32 WIB
Nicholas Saputra mengaku belajar banyak dari serial "Secret Ingredient"
27 April 2024 16:03 WIB
LPAI serukan pemerintah blokir gim daring yang mengandung unsur kekerasan
27 April 2024 15:50 WIB
Ganda putri Lanny/Ribka gandakan keunggulan Indonesia atas Hong Kong
27 April 2024 15:40 WIB
Oppo A60 hadir dengan Snapdragon 680 dan kamera utama 50 MP
27 April 2024 15:33 WIB
Tim SAR perluas pencarian penumpang yang jatuh dari KMP Reinna
27 April 2024 15:27 WIB
Anies Baswedan hormati langkah PKB dan NasDem gabung koalisi Prabowo-Gibran
27 April 2024 15:14 WIB
Houthi akui anggotanya serang kapal tanker Inggris dan tembak jatuh drone AS
27 April 2024 15:07 WIB