Gubernur Riau Berharap Masyarakat Manfaatkan Siskohat Online

id gubernur riau, berharap masyarakat, manfaatkan siskohat online

Pekanbaru, 27/6 (ANTARA) - Gubernur Riau HM Rusli Zainal berharap Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) online dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat sehingga memberi pelayanan maksimal kepada para jamaah calon haji.

Pernyataan itu disampaikan Gubernur Riau sesaat sebelum meresmikan "Launching Siskohat Kemenag Kabupaten/Kota Online se-Riau" yang dihadiri Sekretaris Direktorat Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Cepi Supriyatna, Kakanwil Kemenag Riau Asyari Nur, di Pekanbaru, Senin.

"Saya kira sekarang pelayanan sudah semakin dekat dengan masyarakat. Tinggal bagaimana masyarakat dapat memaksimalkan pelayanan itu semaksimal mungkin, seperti pelayanan Siskohat online se-Riau yang diluncurkan hari ini," ujar Rusli.

Gubernur mengatakan, melalui Siskohat online maka dapat memberikan kepastian bagi para jemaah calon haji Riau karena informasi yang disajikan lewat jaringan internet itu merupakan data terkini yang mencakup seluruh prosesi penyelenggaraan ibadah haji.

Mulai dari proses pendaftaran jamaah calon haji, pemrosesan berbagai dokumen perjalanan, persiapan keberangkatan (embarkasi), monitoring operasional di tanah suci hingga pada proses kepulangan (debarkasi) jemaah haji di Tanah Air.

"Dengan demikian, tidak akan ada lagi ditemukan nama yang sama atau identitas ganda jamaah calon haji. Sebab fasilitas yang didukung dengan teknologi itu memudahkan petugas, khususnya jamaah menunaikan ibadah haji," ujarnya.

Dalam peresmian Siskohat online itu juga dilakukan simulasi pengisian data seorang jamaah calon haji dari mulai awal hingga pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH) pada bank yang ditunjuk sebagai mitra pemerintah.

Sekretaris Direktorat Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Cepi Supriyatna, dalam sambutannya menyatakan, peresmian Siskohat online di Riau itu merupakan yang ke-373 dari 469 jumlah total kabupaten/kota se-Indonesia.

"Ini sudah yang ke 373, dan sekarang tinggal 96 dari total 469 jumlah kabupaten/kota se-Indonesia yang belum memiliki sistem Siskohat online," ujarnya.

Pada tahun 2011, Kemenag memiliki sisa anggaran untuk menerapkan Siskohat online terhadap 52 kabupaten/kota. "Mudah-mudahan untuk tahun depan sisa 47 kabupaten/kota sudah memiliki Siskohat online," jelasnya.