Gubernur Jatim Khofifah boyong 90 pelaku usaha dalam misi dagang ke Riau

id Misi dagang,khofifah,gubernur jatim,berita riau antara,berita riau terbaru

Gubernur Jatim Khofifah boyong 90 pelaku usaha dalam misi dagang ke Riau

Gubernur Jawa Timur  Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa, M.Si boyong 90 pelaku usaha dalam misi dagangnya ke Riau, yang sejak Kamis pagi hingga siang telah mampu bukukan transaksi Rp240 miliar, Pekanbaru, (5/3/2020). (ANTARA/Vera Lusiana)

Pekanbaru (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, memboyong 90 pelaku usaha dalam misi dagangnya ke Riau.

"Ini kita mencoba mempertemukan antara penjual dan pembeli dari Jatim dan Riau, biar mereka bertransaksi sendiri, dan kalau berkelanjutan akan sangat baik, " kata Khofifah Indar Parawansa, usai membuka acara "Matchmaking pengusaha Jawa Timur dan pengusaha Riau di Pekanbaru, Kamis.

Mantan Menteri Sosial inimengatakan pertemuan ini semacam upaya di tengah kondisi perang dagang antara Amerika dan China, isu corona, juga kondisi ekonomi dunia, nasional dan regional yang terkoreksi. Artinya Indonesia punya pangsa pasar yang luar biasa jika pemerintah punya inisiasi mempertemukan antara penjual dan pembeli.

Dalam pertemuan misi dagang Jatim dan Riau ini katanya, bisa diketahui pelaku usaha butuh apa dan bisa terpenuhi, atau pelaku usahanya butuh solusi soal pemberdayaannya.

"Misalkan Jatim selama ini punya suplay daging sapi, mungkin kedepan ada masyarakat Riau yang tertarik untuk budidaya sapi, mereka bisa ke Balai Besar inseminasi Singgosari," katanya mencontohkan.

Supaya budidaya sapi di Riau bisa masif dengan demikian bisa mengurangi suplay daging sapi dari Jatim ke Riau, dan menggantikannya budidaya sapi, dengan proses penularan ilmu serta Sumber Daya Manusia.

"Jadi tidak hanya sekedar transaksi penjualan dagangan akan tetapi pemberdayaan masyarakat yang memiliki ketertarikan di sektor peternakan, pertanian dan sebagainya," kata dia.

Dikatakannya juga semoga hubungan dagang ini tidak hanya perdagangan, tetapi bagaimana bisa menyatukan suku antara Melayu dan Jatim.

"Jadi pertemuan dagang jalan, budaya jalan,

tidak perlu menunggu lama untuk membuat gerakan membangkitkan ekonomi," katanya.

Sementara Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jatim, Drajat Irawan mengatakan, misi dagang Jatim dan Riau ini dilaksanakan tiap bulan, untuk tahun 2020 ini yang kedua setelah Medan.

Katanya, sejak misi dagang dimulai tahun 2016 sudah menjajaki provinsi lainnya, kecuali Riau ini yang perdana.

"Kali pertama di Riau ini kami bawa pelaku yang terbanyak, ada 90 an. BUMD semua ikut, Dinas, perusahaan besar, yang hanya didanai cuma 24 UMKM, semua dinas dan kabupaten/kota hadir," katanya.

"Hingga siang hari sudah membukukan transaksi Rp240 miliar," katanya lagi.

Sementara itu Sekda Riau Yan Prana mengatakan, kegiatan misi dagang ini jadi momentum startegis dalam memperkenalkan produk unggulan kedua daerah.

Riau bangga dengan pertemuan ini sehingga umkm dapat meningkatkan daya saingnya. Dan pemda tidak lepas dalam memberdayakan umkm.

"Lewat pertemuan ini akan ada MoU dari dinas peternakan Riau dan Jatim tentang sumberdaya pakan, dan disperindag tentang perdagangan sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya.

Kami juga mengajak investor Jatim untuk menanamkan invetasi, Riau miliki potensi, kelautan, pertanian, kekayaan alam.

Baca juga: Khofifah Indar Parawansa dilantik jadi gubernur perempuan pertama Jawa Timur

Baca juga: Khofifah perintahkan OPD lakukan langkah penanganan KM Arim Jaya tenggelam

Baca juga: Reshuffle Kabinet, Idrus Marham Gantikan Khofifah Indah Sebagai Mentri Sosial