Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengatakan bahwa solusi untuk mengatasi banjir adalah dengan mengembalikan fungsi konservasi yang ada di kawasan daerah aliran sungai (DAS).
"Kawasan sekitar DAS mengalami degradasi karena beberapa faktor yang berkaitan dengan penebangan liar, eksploitasi alam hingga alih fungsi kawasan," katanya dalam Rapat Koordinasi DAS Lawe Alas, Aceh di Graha BNPB, Jakarta, Kamis.
Baca juga: Dampak banjir, sekolah di Jabodetabek diliburkan
Karena itu, ia juga menawarkan hal yang sama untuk mengatasi banjir yang kerap terjadi di DAS Lawe Alas. Upaya pencegahan dengan mengembalikan fungsi konservasi di sepanjang hulu hingga hilir perlu dilakukan
Apalagi, katanya, dari Gayo Lues hingga Aceh Tenggara telah terjadi perubahan vegetasi. Sepanjang DAS Lawe Alas didominasi tanaman pertanian dan perkebunan.
"Saat menyusuri rute dari kawasan Danau Toba, Kutacane hingga Takengon pada 2011 lalu, saya juga melihat betapa Sungai Lawe Alas mengalami perubahan fisik karena sedimentasi," katanya.
Ia mengatakan pengembalian fungsi konservasi di kawasan DAS bisa dilakukan dengan penanaman tanaman yang memiliki nilai ekonomi bagi masyarakat sekitar. Khusus untuk wilayah Aceh, bisa berupa tanaman kopi yang memang sudah terkenal di Bumi Serambi Mekkah itu.
"Perguruan tinggi dapat membantu meneliti jenis tanaman apa yang cocok dengan tanah sekitar sekaligus memiliki nilai ekonomi bagi masyarakat," katanya.
Pengembalian fungsi konservasi juga bisa dilakukan dengan mengembangkan konsep wisata alam. Apalagi, Aceh memiliki peluang cukup besar untuk mendatangkan wisatawan baik dari dalam negeri maupun luar negeri, demikian Doni Monardo.
Baca juga: Waduh, 30 jalan di Jakarta Timur terendam banjir. Begini penjelasannya
Baca juga: Dinas Kesehatan Pasaman Barat, Sumbar siapkan obat-obatan untuk korban banjir
Pewarta: Dewanto Samodro