Pekanbaru (ANTARA) - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Riau menyatakan, belanja barang setempat mencapai Rp295,6 miliar pada tahun 2019.
"Penyumbang kenaikan realisasi keuangan terbesar pada satuan kerja Kementerian Negara / Lembaga tahun 2019 adalah belanja barang, naik sebesar Rp295,6 miliar atau 8,6 persen dari realisasi tahun 2018," kata Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Riau, Bakhtarudin pada acara evaluasi kinerja pelaksanaan APBN 2019 dan langkah-langkah strategis pelaksanaan APBN 2020 perwakilan kementerian keuangan Provinsi Riau bersama media "mengawal APBN Indonesia maju" di Pekanbaru, Selasa.
Bakhtarudin mengatakan, lewat belanja barang tersebut, telah berhasilmendongkrak realisasi kinerja pelaksanaan keuangan kementerian dan lembaga (KL) tahun 2019 mencapai 96 persen naik dibanding 2018
Katanya, dari empat jenis belanja, yang dibiayai oleh kementerian dan lembaga hanya tiga jenis yang mengalami kenaikan realisasi dibanding tahun 2018 yaitu belanja pegawai, barang dan bantuan sosial.
"Sedangkan belanja modal terjadi penurunan realisasi sebesar Rp105,3 miliar (6,3%) dibandingkan tahun 2018," katanya.
Bakhtarudin mengatakan, jika dibandingkan tahun 2018 lalu, kinerja pelaksanaan keuangan kementerian di Riau hanya 93 persen dari pagu Rp7,9 triliun. Sedangkan tahun 2019 kinerja keuangan kementerian di Riau capai 96 persen dari Rp8 triliun.
Dikatakannya untuk memaksimalkan kinerja, evaluasi terus dilakukan atas seluruh kinerja anggaran kementerian/lembaga (k/l) melalui satker-satkernya dengan orientasi tidak lagi hanya berfokus kepada tingkat penyerapan anggaran tetapi juga memberi perhatian lebih pada peningkatan akurasi rencana penarikan dana, penggunaan belanja, dan pencapaian output anggaran.
Bakhtaruddin menjelaskan hasil evaluasi yang dilakukan bahwa kinerja kementerian lembaga dalam penyerapan atau pelaksanaan anggaran sudah baik.
"Pengaturan dan pengendalian pengajuan pembayaran kepada kppn di akhir tahun anggaran diatur melalui tahapan-tahapan yang sistematis, ketat, dan terukur, sebagaimana diatur dalam peraturan direktur jenderal perbendaharaan," urainya.
Menurutnya, efektifitas waktu menjadi jelas dan terorganisir tahapannya, Sakter terus dikomunikasikan intensif untuk senantiasa tertib dan konsisten dalam penggunaan dan pengajuan pembayaran sesuai rencana anggaran yang telah ditetapkan di awal tahun.
"Upaya-upaya tersebut mulai dapat mengubah pola pencairan anggaran sehingga lebih merata di tiap triwulannya dan penumpukan tagihan kepada kas negara di akhir tahun cenderung dapat dikurangi," pungkasnya.
Baca juga: Barang impor dari belanja "online" minimal Rp42.000 bakal dikenai bea masuk
Baca juga: Realisasi belanja APBN di Riau capai Rp23,8 triliun
Berita Lainnya
Presiden Prabowo Subianto teken Perpres Rincian APBN TA 2025
05 December 2024 13:33 WIB
Menkeu Sri Mulyani minta sinkronisasi data APBN dan APBD lebih disempurnakan
23 September 2024 15:02 WIB
Badan Anggaran DPR RI nilai asumsi APBN 2025 mampu jawab tantangan global
19 September 2024 17:04 WIB
OJK pastikan akan tetap independen meski terima anggaran APBN
06 September 2024 16:50 WIB
Irving Kahar rebut APBN Rp5 miliar percantik kawasan Istana Siak
27 August 2024 17:06 WIB
Ekonom nilai penarikan utang baru Rp775,9 T dalam RAPBN 2025 masih aman
19 August 2024 15:27 WIB
Ketua DPR RI Puan Maharani minta pemerintahan Prabowo diberi ruang pada APBN 2025
16 August 2024 16:56 WIB
Menkeu Sri Mulyani pastikan program makan bergizi gratis masuk postur APBN 2025
05 August 2024 13:29 WIB