Pekanbaru (ANTARA) - Wali Kota PekanbaruDr Firdaus menyatakan kesiapannya untuk menyukseskan capaian Gerakan Maju Bersama Menuju Eliminasi Tuberkulosis (TBC) 2030 yang dicanangkan oleh Presiden RI, Joko Widodo di Cimahi Techno Park, Kota Cimahi, Provinsi Jawa Barat, awal pekan ini.
"Sesuai dengan yang disampaikan bapak presiden, bahwa berdasarkan data Global Tuberculosis Report WHO 2019, Indonesia ada di urutan ketiga setelah India, dan Tiongkok di urutan pertama. Makanya perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah kabupaten/kota. Pekanbaru sendiri, kita siap mendukung dan mensupport Gerakan Eliminasi TBC 2030 ini," kata Firdaus di Pekanbaru, Jumat.
Dikatakan Wakil, Gerakan Eliminasi TBC 2030 mesti disupport seluruh kabupaten/ kota mengingat Indonesia sendiri berada pada urutan tertinggi ke-3 di dunia untuk kasus TBC.
Dia mengutip pernyataan Jokowi lagi, Gerakan Eliminasi TBC 2030 harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Hal itu mengingat pembangunan sumber daya manusia merupakan salah satu fokus kerja Pemerintah Pusat dalam lima tahun ke depan.
"Karena kata Presiden, percuma kalau masyarakat tidak sehat, merembetnya bisa ke mana-mana. Bisa ke pendidikan, bisa ke keberlanjutan dalam nanti bekerja, ke mana-mana," ujar wali kota mengutip.
Kata dia menjamin kesehatan masyarakat itu bukan hanya urusan dokter, Menteri Kesehatan, atau Dinas Kesehatan semata. Lebih jauh, urusan kesehatan masyarakat merupakan tanggung jawab bersama berbagai pemangku kepentingan.
Presiden, sambung wali kota, memandang bahwa aspek pencegahan melalui lingkungan yang baik dan kesadaran masyarakat yang tinggi merupakan aspek yang sangat penting dan perlu diutamakan. Presiden juga mengingatkan bahwa Puskesmas merupakan Pusat Kesehatan Masyarakat, bukan pusat pengobatan masyarakat.
"Puskesmas harus bisa mencegah, bukan hanya mengobati. Ini juga sejalan dengan program kita di Dinas Kesehatan, yang mana mulai tahun ini pegawai puskesmas tidak hanya fokus melayani, tapi juga harus aktif turun ke lapangan untuk melakukan sosialisasi dan pencegahan," katanya lagi.
Mendukung Gerakan Eliminasi TBC 2030, diperlukan sinergiitas pemerintah dengan seluruh elemen masyarakat terutama terkait kwalitas lingkungan yang sehat dengan tanggung jawab lintas sektor/OPD serta masyarakat.
"Selain itu, peran penting keluarga dalam mendampingi anggota keluarga yang sedang menderita TBC disebut dengan TOS TBC (Temukan, Obati, Sampai Sembuh, Tuber Closis)," tambah Wali Kota.
Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Pekanbaru, Muhammad Amin Pemko Pekanbaru sudah memiliki berbagai program pencegahan dan penanganan TBC.
"Jadi di Pekanbaru sudah ada program tinggal melanjutkan saja lagi," kata Amin.
Pemerintah kota melalui Dinas Kesehatan, sebut Amin, sangat serius menangani dan mencegah kasus TBC.
"Sebab, dari satu penderita, itu bisa menularkan kepada 10 hingga 15 orang. Makanya perlu antisipasi dan penanganan khusus," tegas dia.
Data Diskes Pekanbaru mencatat kasus TB setempat kini menurun, pada 2018 ada 4.433 penderita, sedangkan tahun 2019 hingga Juni hanya ada 1.796 orang yang menderita TB.
Berita Lainnya
48 pasien TBC di Lebak dilaporkan meninggal dunia
01 December 2024 18:36 WIB
Lapas Bengkalis cegah penularan TBC kepada warga binaan
13 September 2023 19:23 WIB
Pemerintah bangun kolaborasi lintas sektor untuk eliminasi penyakit TBC
28 February 2023 10:43 WIB
Kemenko PMK: Cegah penyakit TBC dengan perilaku hidup bersih dan sehat
07 October 2022 16:00 WIB
Pemrov Riau tingkatkan kerja sama lintas sektoral tangani TBC
07 October 2022 7:20 WIB
Pekanbaru catat peningkatan kasus TB sebanyak 13.360 orang selama 2021
09 February 2022 6:45 WIB
Menko PMK : Indonesia targetkan bisa mengeliminasi TBC pada 2030
19 August 2021 16:58 WIB
Presiden Joko Widodo ingin penanganan penyakit TBC dan COVID-19 dilakukan bersamaan
21 July 2020 11:41 WIB