Harga Ayam Potong Di Dumai Turun

id harga ayam, potong di, dumai turun

Dumai, 24/4 (ANTARA) - Harga ayam potong di Kota Dumai, Riau, sejak beberapa hari terakhir mengalami penurunan dari Rp24.000 menjadi Rp20.000 per kilogram karena permintaan masyarakat yang lesu.

"Sejauh ini pasokan ayam potong dari luar daerah cenderung normal. Namun karena minat masyarakat kurang, harga ayam kemudian anjlok atau turun sekitar Rp4.000 dari biasanya," kata seorang pedagang ayam potong di Pasar Dock Dumai, Juli, di Dumai, Minggu.

Ia mengatakan, penurunan harga ayam potong di pasar setempat sejak tiga hari terakhir.

Pasokan ayam potong dari luar daerah itu khususnya Sumatera Utara cenderung normal, namun tidak diimbangi dengan permintaan pasar karena sejak beberapa hari terakhir lesu.

Seorang pedagang unggas di pasar tradisional Pulau Payung Dumai, Iwan, mengatakan, meskipun harga ayam turun tidak automatis menaikkan minat masyarakat untuk membelinya.

"Omzet tidak naik. Biasanya saya bisa menjual 50 sampai 80 kilogram per hari. Tapi hari ini (24/4) stok saya yang hanya 70 kilogram belum juga habis, masih tersisa sekitar 18 kilogram," katanya.

Ia mengatakan, minat beli masyarakat terhadap unggas yang rendah akhir-akhir ini karena mereka lebih memilih membeli ikan atau jenis "seafood" sebagai menu keluarga.

"Tidak tahu alasan masyarakat mengapa memilih ikan daripada ayam. Padahal harga biasa-biasa saja, atau tidak terjadi penurunan," katanya.

Ia menjelaskan, untuk menghindari kerugian, para pedagang unggas setempat tidak lagi menjajakan ayam siap masak atau yang telah dipotong.

"Kita menawarkan ayam hidup kepada pembeli. Setelah cocok harga, baru kita potong sesuai permintaan. Hal ini dilakukan untuk menghindari kerugian," katanya.

Seorang ibu rumah tangga di sela belanja di Pasar Pulau Payung, Melia, mengaku, ingin memasak dengan menu "seafood" karena kondisinya segar.

"Selain segar, ikan sama udang adalah menu kesukaan keluarga sehingga memang tidak bisa ditinggalkan," katanya.

Pewarta :
Editor: Fazar Muhardi
COPYRIGHT © ANTARA 2011