Pekanbaru (ANTARA) - Harga ayam potong sepekan terakhir melambung di sejumlah pasar tradisional seperti Cik Puan, Pasar Kodim dan lainnya di Kota Pekanbaru awalnya hanya Rp23.000 per kilogram menjadi Rp30.000 per kilogram untuk ukuran berat kecil.
"Kemarin modal kami masih di bawah Rp23.000, sekarang sudah gak dapat lagi karena sudah naik sehingga harus diecer Rp30.000 per kilogram," kata Ujang, pedagang ayam di Pasar Cik Puan, Pekanbaru, Rabu.
Diakuinya, kenaikan harga ayam ini sudah terjadi sebanyak dua kali, awalnya harga ayam potong saat normal dihargai Rp21.000 per kilogram. Namun sebulan lalu naik menjadi Rp23.000, kini naik lagi, menjadi Rp30.000 per kilogram.
Kenaikan ini dikatakan Ujang karena pasokan daging ayam ras dari agen terbatas, dan agen besar menaikkan harga.
Hal ini jelas, lanjut dia telah berdampak menurunnya permintaan daging ayam ras.
"Saya terpaksa mengurangi jumlah ayam yang bakal dijual, karena mahal gak ada yang beli kecuali rumah makan," katanya.
Ia mengaku biasanya pelanggan ibu rumah tangga lumayan banyak, kini mereka tidak berani membeli .
Yana (38) salah seorang ibu rumah tangga di Pekanbaru mengaku kaget dengan naiknya harga ayam ras, biasanya ia membeli paling mahal Rp25.000 per kilogram.
"Bahkan pernah sangat murah setelah Idul Fitri kemarin hanya Rp18.000 per kilogram," katanya.
Ia mengaku tak tau mengapa kini melambung, terpaksa harus bijak menyikapi kenaikan harga bahan makanan ini, dengan keuangan yang terbatas.
"Kini harga daging ayam ras sudah Rp30.000 per kilogram, kalau mau beli terpaksa separoh karena biar cukup untuk belanja bahan makanan lainnya," kata Yana.
Yana berharap harga segera turun, karena ini sangat mempengaruhi ekonomi keluarga.
Harga daging ayam ras di Pekanbaru tembus Rp30.000 per kg
Aktivitas jual daging ayam ras. (ANTARA/Dedi)
