Manado (ANTARA) - Seorang kru maskapai Lion Air rute rute penerbangan Manado-Guangzhou (China) diisolasi di RS Kandouw Manado, Sulawesi Utara (Sulut), karena mengalami pilek.
"Dia seorang penerjemah yang selalu mendampingi turis. Tadi malam dia turun dari Guangzhou dan terdeteksi personel Kantor Kesehatan Pelabuhan, suhu tubuhnya tidak sampai 38 derajat selsius," sebut Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Sulut, dr Steaven Dandel di Manado, Sabtu.
Baca juga: Pemerintah Inggris peringatkan warganya tidak kunjungi Hubei, China akibat wabah virus Corona
Kru Lion air tersebut kemudian diharapkan segera melaporkan ke petugas medis apabila ada gejala sesuatu yang mencurigakan.
"Tadi pagi dia melapor mengalami pilek, namun dia tidak demam dan tidak ada pneumonia atau radang paru-paru," ujarnya.
dr Steaven menjelaskan, kriteria 'suspect corona virus' ada tiga hal, pertama harus demam, kemudian harus batuk, pilek serta nyeri tenggorokan, dan ketiga radang paru-paru atau pneumonia.
"Dia kami sudah isolasi di RS Kandouw demi keamanan, istilahnya jangan sampai jadi sumber penularan ke tempat lain. Sekarang kondisinya sehat, suhu tubuhnya 36 derajat selsius, hanya pilek dan tidak ada tanda-tanda pneumonia," terangnya.
Dia menegaskan kembali, tindakan isolasi dilakukan hanya untuk pengamanan dan konfirmasi.
"Dia belum termasuk suspect corona virus, hanya dalam pengawasan," ujarnya.
Kru Lion Air tersebut, lanjut dia diisolasi sekitar pukul 14.30 ke RS.
Maskapai Lion Air membuka penerbangan sewa langsung ke delapan kota di China, dan Hangzhou menjadi kota ke delapan (baru dibuka penerbangan) setelah Shanghai, Tianjing, Nanjing, Xi an, Changsha dan Fuzhou dan Guangzhou.
Baca juga: Pasien positif virus Corona di Malaysia capai empat orang
Baca juga: Di China, 52 orang meninggal akibat virus corona, tiga dokter positif terkena
Pewarta : Karel Alexander Polakitan