KSOP Dumai: Waspada gelombang tinggi perairan

id Ksop dumai, keselamatan berlayar dumai, waspada gelombang tinggi

KSOP Dumai:  Waspada gelombang tinggi perairan

Anggota Basarnas menyaksikan kapal kayu KLM Alisa Indah yang masih terbakar terbawa arus di perairan Tanjung Jati kabupaten Bengkalis, Riau, Jumat (15/2/2019). (ANTARA/Aswaddy Hamid/Basarnas Pekanbaru/HO)

Dumai (ANTARA) - Peringatan dini waspada di perairan kembali diumumkan Kantor Syahbandar Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Dumai agar pengguna jasa kepelabuhanan mengantisipasi gelombang tinggi saat berlayar.

Kepala KSOP Kelas I Kota Dumai Herwanto melalui Kasi Keselamatan Berlayar, Yuzirwan Nasutiondi Dumai, Jumat, mengatakan, kewaspadaan dini ombak di perairan ini dikeluarkan melalui Surat Edaran Nomor UM.002/2/4/KSOP.Dmi/2020 ditujukan kepada perusahaan pelayaran dan perusahaan keagenan kapal, nakhoda kapal dan operator kapal serta pengguna dan masyarakat maritim.

“Antisipasi gelombang pasang yang dapat terjadi setiap waktu dan kondisi cuaca yang dapat berubah-ubah, kami mengimbau perusahaan pelayaran, operator kapal dan keagenan agar lebih menekankan dan mengutamakan unsur keselamatan pelayaran dan senantiasa memantau terhadap perubahan cuaca,” kata Yuzirwan.

Syahbandar Dumai juga menganjurkan untuk senantiasa memantau atau memonitor berita cuaca dari BMKG, serta tidak memaksakan diri untuk berlayar pada kondisi gelombang

tinggi dan jarak pandang sangat terbatas.

Bagi kapal sedang berlayar pada kondisi gelombang tinggi dan cuaca buruk agar segera mencari perlindungan dan nakhoda kapal segera mengirimkan posisi dan kondisi cuaca kepada Stasiun Radio Pantai secara terus-menerus.

Jika kondisi cuaca tidak memungkinkan untuk berlayar, KSOP meminta agar keberangkatan ditunda namun jika terpaksa berlayar harus menggunakan dan mengoperasikan semua sarana navigasi dan komunikasi secara optimal. Kapal-kapal diminta berlayar dengan kecepatan aman.

“Pada operator dan nakhoda kapal penumpang kecepatan tinggi, mengoperasikan kapal harus benar diawaki dengan cukup, jumlah penumpang dan barang yang diizinkan dan tidak melebihi kapasitas," sebutnya.

Disamping itu, pengguna jasa kepelabuhanan agar senantiasa memperhatikan perubahan keadaan cuaca sekitar dan

memperhatikan stabilitas kapal.

Juga segera memberi peringatan dini dan segera bertindak efektif serta tepat dalam menghadapi bahaya yang dapat terjadi secara cepat dan tiba-tiba.

Baca juga: Tim SAR temukan satu TKI dari kapal tenggelam di perairan Riau, begini kondisinya

Baca juga: Malaysia ikut bantu pencarian korban kapal tenggelam di perairan Riau, berikut penjelasannya