Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi I DPR, Teuku Riefky Harsya, meminta agar pembangunan kekuatan TNI dan Badan Keamanan Laut diperkuat di Natuna dan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) I, ALKI II, dan ALKI III.
"Penguatan itu tidak hanya dilaksanakan di Natuna, tapi juga dilakukan di wilayah perbatasan lain yang termasuk dalam wilayah hotspot seperti Alur Laut Kepulauan Indonesia I, ALKI II, dan ALKI III," kata dia, dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Pemerintah perlu perkuat peran kapal "coast guard" Indonesia di Natuna
Ia mengatakan, dalam Rapat Gabungan dengan Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, Wakil Menteri Luar Negeri, Mahendra Siregar, Sekretaris Utama Bakamla, Laksamana Muda TNI S Irawan, Senin (20/1), dia telah mendengarkan paparan mengenai isu Natuna, pengembangan kekuatan TNI, kapabilitas Bakamla, serta penguatan diplomasi di wilayah Natuna.
Ia mengingatkan terkait dengan kedaulatan dan hak berdaulat, pemerintah melakukan diplomasi secara total. "Terhadap segala bentuk pelanggaran kapal China di ZEE Indonesia dan provokasi China Coast Guard, terlebih klaim sepihak yang tidak berdasar terhadap wilayah Laut Natuna Utara," ujarnya.
Menurut dia, ketegasan itu tidak harus dalam bentuk peperangan, tapi juga mengharapkan diplomasi kita tidak hanya nota protes, karena pelanggaran itu bukan yang pertama kali.
Karena itu dia mengingatkan perlunya meningkatkan level diplomasi Pemerintah, bentuknya kita berikan keleluasaan pemerintah untuk menentukan. "Yang penting posisi tawar kita sebagai sebuah bangsa berdaulat lebih dipandang oleh negara lain, katanya.
Politisi Partai Demokrat itu mengatakan, acuan Indonesia dan juga ASEAN pada hukum internasional UNCLOS 1982 sudah sangat kuat.
Menurut dia, Pemerintah Indonesia perlu terus menggalang diplomasi secara intensif dengan negara ASEAN, terutama Vietnam China, Taiwan, Brunei, Malaysia, dan Filipina serta dengan mitra wicara ASEAN lain seperti Australia, India, Jepang, dan Korea Selatan.
Baca juga: Pembangunan pangkalan militer Natuna sebaiknya dipusatkan di Pulau Subi
Baca juga: Pengamat: prioritaskan nelayan lokal untuk berdayakan kawasan perairan Natuna
Pewarta: Imam Budilaksono
Berita Lainnya
Jawaban pasangan calon di debat Pilkada DKI 2024 kurang memuaskan
18 November 2024 15:23 WIB
Begini kiat awal untuk bantu individu agar lepas dari judi online
18 November 2024 15:17 WIB
Lagu Running Wild Jin BTS berhasil raih peringkat 10 besar di Spotify Global
18 November 2024 15:10 WIB
WamenEkraf: Kolaborasi pemerintah dan masyarakat dapat tingkatkan potensi jenama lokal
18 November 2024 15:04 WIB
Wamendagri Bima Arya ungkap Desk Pilkada terima 296 aduan di November 2024
18 November 2024 14:18 WIB
Menteri Agama wajibkan kegiatan kepramukaan di madrasah dan pesantren
18 November 2024 14:10 WIB
Kemendag indikasikan kenaikan goreng rakyat MinyaKita karena transaksi antarpengecer
18 November 2024 13:05 WIB
Khofifah sebut Muhammadiyah merupakan pilar kemajuan bangsa dan umat
18 November 2024 12:46 WIB