Pekanbaru (ANTARA) - Wakil Gubernur Riau, Edy Natar Nasution, menyatakan kebijakan mutasi dan promosi sebanyak lebih dari 626 pejabat eselon III dan IV serta pejabat fungisonal di Provinsi Riau melalui proses yang sesuai aturan, sehingga tidak ada lagi istilah jabatan "air mata", tetapi yang ada pemberian amanah berbasis kinerja.
Edy dalam sambutannya usai pelantikan pejabat di Pekanbaru, Selasa, mengatakan selama ini ada anggapan jabatan tertentu menjadi favorit karena memiliki anggaran besar sehingga disebut "lahan basah" atau "mata air", sedangkan posisi di organisasi perangkat daerah lainnya ada disebut jabatan "air mata" karena anggaran minim.
"Saya ingatkan, tidak ada istilah posisi jabatan 'mata air' dan ada pula istilah posisi jabatan 'air mata'. Sesungguhnya semua posisi merupakan amanah yang diberikan oleh Allah SWT melalui pimpinan kepada kita semua," katanya.
Ia mengatakan setiap jabatan akan menjadi hikmah maupun bencana bagi setiap orang, tergantung perbuatan mereka.
"Jabatan akan menjadi kehinaan dan penyesalan di hari kemudian, kecuali yang menerimanya secara benar dan menunaikannya dengan baik," kata Edy.
Baca juga: 38 ASN Riau positif gunakan narkoba sesuai hasil tes urine, begini penjelasannya
Pelantikan pejabat di lingkungan Pemprov Riau dilakukan setelah Gubernur Riau Syamsuar menerbitkan surat keputusan dengan kpts.45/I/2019 tentang pemberhentian dan pengangkatan pejabat administrator dan pejabat pengawas di lingkungan Provinsi Riau. Total 512 pejabat eselon III dan IV yang dilantik, sedangkan 114 orang lainnya pejabat fungsional.
Ini adalah pertama kalinya Syamsuar melakukan mutasi dan promosi jabatan pejabat eselon III dan IV di masa kepemimpinannya, setelah dilantik pada tahun lalu. Pejabat eselon III dan IV adalah pejabat administrator dan pengawas.
Pada pelantikan tersebut, Gubernur tidak hadir dan diwakilkan oleh Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution.
Ia berpesan agar setiap pejabat yang dilantik menjalankan amanah dan memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat. Ia menekankan pejabat untuk disiplin dan tidak korupsi, apalagi menggunakan narkoba.
Edy menambahkan mutasi dan promosi jabatan tersebut sudah melalui proses yang sesuai dengan unsur moralitas dan kompetensi aparatur sipil negara.
"Pelantikan ini juga dilakukan penggabungan dan pemisahan beberapa Satker OPD, sehingga terjadi proses demisioner dan pengisian pejabatnya dilakukan bertahap dengan nilai kompetensi dan kinerja yang sesuai," katanya.
Baca juga: Ribuan pegawai Pemprov Riau lakukan bersih-bersih Stadion Utama eks PON XVIII
Baca juga: Pelarangan pemakaian cadar untuk PNS dapat ganggu kebebasan sipil
Berita Lainnya
Sinyal mutasi, DPRD Riau dukung Gubernur evaluasi kinerja eselon II
08 September 2021 19:48 WIB
KPK ingatkan Gubernur Riau jelang mutasi pejabat Pemprov
30 July 2019 7:47 WIB
Kadin Riau Sambut Baik Mutasi Pejabat Pemprov
08 April 2014 16:30 WIB
Pelantikan eselon III dan IV di Riau dapat perhatian Menpan RB
08 January 2020 17:42 WIB
WaKil Gubernur Riau ajak masyarakat aktif ramaikan masjid
06 February 2023 18:02 WIB
Polisi masih selidiki kasus kebakaran rumah dinas Wakil Gubernur Jambi
14 March 2022 10:16 WIB
Gubernur riau syamsuar lantik bupati dan wakil bupati inhu
05 July 2021 16:24 WIB
Meski pandemi, Riau naikan anggaran Bansos pendidikan dan beasiswa 43 persen
27 January 2021 13:38 WIB