Ini alasan HK wajibkan kartu E-Toll untuk pembukaan fungsional Tol Pekanbaru-Dumai
Pekanbaru (ANTARA) - PT Hutama Karya (Persero), pengelola tol Trans Sumatera, menggratiskan sebagian ruas jalan Tol Pekanbaru-Dumai pada libur Natal dan tahun baru 2020, sekaligus untuk mengenalkan penggunaan kartu E-Toll sebagai pembayaran nontunai kepada masyarakat Provinsi Riau.
"Kami sekaligus sosialisasi, untuk mengedukasi masyarakat untuk penggunaan pembayaran nontunai," kata Kepala Cabang Tol Pekanbaru-Dumai, Indrayana kepada Antara di gerbang tol Pekanbaru-Dumai, Selasa.
Hutama Karya (HK) membuka sebagian tol Pekanbaru-Dumai, yakni di Seksi 1 untuk masyarakat selama libur bersama terhitung sejak tanggal 23 Desember hingga 2 Desember 2020. Selama kurun waktu tersebut, warga bisa mengakses jalan tol setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 14.00 WIB.
Baca juga: H-2 Natal, Tol Pekanbaru-Dumai dibuka sebagian. Begini penjelasannya
Warga dari arah Pekanbaru bisa mengakses melalui gerbang tol di intersection Muara Fajar, sedangkan dari Kabupaten Siak bisa masuk melalui gerbang di dekat Simpang Perawang.
Namun, jalan tol sepanjang 9,5 kilometer tersebut hanya bisa dilalui oleh kendaraan golongan I atau non bus. Selain itu, pengguna jalan harus memiliki kartu E-Toll untuk membuka palang pintu di gerbang tol. Meski begitu, kartu tersebut belum berfungsi sebagai alat pembayaran.
"Di beberapa titik kita sudah memberikan himbauan dengan beberapa spanduk bahwa tol ini akan dibuka dan tetap menggunakan kartu tol, dan belum berbayar," katanya.
Ia mengatakan HK sudah melakukan kerja sama dengan beberapa bank yang menyediakan kartu E-Toll, di antaranya Bank Mandiri, BNI, BRI dan BCA. Di jalan ke arah pintu tol Pekanbaru maupun di Simpang Perawang sudah ada tenda-tenda pihak perbankan yang memudahkan pengguna jalan untuk membeli kartu E-Toll.
"Dari pihak Bank Riau-Kepri juga sedang melakukan penjajakan untuk bisa ikut serta," ujarnya.
Baca juga: VIDEO - Ini yang harus diperhatikan sebelum menjajal Tol Pekanbaru - Dumai
Ia menambahkan, pengguna jalan tol diharapkan dapat mematuhi ketentuan yang berlaku di jalan tol dan dihimbau untuk selalu berhati-hati, dengan menjaga kecepatan berkendara rata-rata 60 hingga maksimal 100 Km/jam.
Meski kecepatan kendaraan dibatasi, lanjutnya, pengguna jalan tol sudah menghemat waktu tempuh dibandingkan melalui jalan biasa di Jalan Lintas Timur Sumatera.
"Dengan kecepatan normal 60 kilometer/jam sampai Simpang Perawang sekitar lima menit, kalau dibandingkan dengan jalan biasa lebih lama 15 sampai 20 menit," katanya.
Pembangunan jalan tol pertama di Riau itu dibagi menjadi enam seksi. Dengan selesainya seksi I dan progres pembebasan lahan yang cepat serta dukungan yang baik dari pemerintah daerah serta masyarakat, Hutama Karya optimis jika pembangunan jalan tol Pekanbaru-Dumai sepanjang 131 kilometer bisa selesai Maret 2020 mendatang.
HK menargetkan seluruh enam seksi di jalan tol Pekanbaru-Dumai rampung dan bisa digunakan masyarakat sebelum Idul Fitri tahun depan.
Baca juga: Tol Pekanbaru-Dumai ditargetkan beroperasi Maret 2020
Baca juga: Pengerjaan Tol Pekanbaru-Dumai capai 72,42 persen
"Kami sekaligus sosialisasi, untuk mengedukasi masyarakat untuk penggunaan pembayaran nontunai," kata Kepala Cabang Tol Pekanbaru-Dumai, Indrayana kepada Antara di gerbang tol Pekanbaru-Dumai, Selasa.
Hutama Karya (HK) membuka sebagian tol Pekanbaru-Dumai, yakni di Seksi 1 untuk masyarakat selama libur bersama terhitung sejak tanggal 23 Desember hingga 2 Desember 2020. Selama kurun waktu tersebut, warga bisa mengakses jalan tol setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 14.00 WIB.
Baca juga: H-2 Natal, Tol Pekanbaru-Dumai dibuka sebagian. Begini penjelasannya
Warga dari arah Pekanbaru bisa mengakses melalui gerbang tol di intersection Muara Fajar, sedangkan dari Kabupaten Siak bisa masuk melalui gerbang di dekat Simpang Perawang.
Namun, jalan tol sepanjang 9,5 kilometer tersebut hanya bisa dilalui oleh kendaraan golongan I atau non bus. Selain itu, pengguna jalan harus memiliki kartu E-Toll untuk membuka palang pintu di gerbang tol. Meski begitu, kartu tersebut belum berfungsi sebagai alat pembayaran.
"Di beberapa titik kita sudah memberikan himbauan dengan beberapa spanduk bahwa tol ini akan dibuka dan tetap menggunakan kartu tol, dan belum berbayar," katanya.
Ia mengatakan HK sudah melakukan kerja sama dengan beberapa bank yang menyediakan kartu E-Toll, di antaranya Bank Mandiri, BNI, BRI dan BCA. Di jalan ke arah pintu tol Pekanbaru maupun di Simpang Perawang sudah ada tenda-tenda pihak perbankan yang memudahkan pengguna jalan untuk membeli kartu E-Toll.
"Dari pihak Bank Riau-Kepri juga sedang melakukan penjajakan untuk bisa ikut serta," ujarnya.
Baca juga: VIDEO - Ini yang harus diperhatikan sebelum menjajal Tol Pekanbaru - Dumai
Ia menambahkan, pengguna jalan tol diharapkan dapat mematuhi ketentuan yang berlaku di jalan tol dan dihimbau untuk selalu berhati-hati, dengan menjaga kecepatan berkendara rata-rata 60 hingga maksimal 100 Km/jam.
Meski kecepatan kendaraan dibatasi, lanjutnya, pengguna jalan tol sudah menghemat waktu tempuh dibandingkan melalui jalan biasa di Jalan Lintas Timur Sumatera.
"Dengan kecepatan normal 60 kilometer/jam sampai Simpang Perawang sekitar lima menit, kalau dibandingkan dengan jalan biasa lebih lama 15 sampai 20 menit," katanya.
Pembangunan jalan tol pertama di Riau itu dibagi menjadi enam seksi. Dengan selesainya seksi I dan progres pembebasan lahan yang cepat serta dukungan yang baik dari pemerintah daerah serta masyarakat, Hutama Karya optimis jika pembangunan jalan tol Pekanbaru-Dumai sepanjang 131 kilometer bisa selesai Maret 2020 mendatang.
HK menargetkan seluruh enam seksi di jalan tol Pekanbaru-Dumai rampung dan bisa digunakan masyarakat sebelum Idul Fitri tahun depan.
Baca juga: Tol Pekanbaru-Dumai ditargetkan beroperasi Maret 2020
Baca juga: Pengerjaan Tol Pekanbaru-Dumai capai 72,42 persen