Duri,26/3(ANTARA )- Tim medis dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Riau mengambil sampel darah induk gajah liar yang kembali pingsan, Sabtu.
Menurut drh Rini Deswita, di Duri, Bengkalis, Sabtu sampel darah diambil untuk kemudian dibawa ke laboratorium dan hasilnya akan jadi rujukan tindakan medis yang harus dilakukan untuk menyelamatkan gajah.
"Saat ini tim juga melakukan perawatan medis dimana gajah tersebut sedang diinfus," ujar Rini.
Sebelum melakukan perawatan medis, petugas BBKSDA, WWF dan keamanan mengevakuasi anak gajah yang sebelumnya berada di dekat induk gajah. Anak gajah tersebut dijauhkan dari induknya, agar tim medis bisa melakukan perawatan.
Salah seorang warga, Ayang Basri, mengatakan kondisi gajah sangat memprihatinkan.
"Pada pingsan sebelumnya, gajah tersebut masih bisa bergerak. Tapi sekarang, geraknya sudah melemah dan matanya sudah tertutup," jelas Ayang.
Ayang menyebutkan, kondisi gajah tersebut semakin melemah sekitar empat jam yang lalu.
"Kita tidak tahu apa penyebabnya. Kemarin, gajah tersebut sudah sembuh dan bisa berjalan hingga ke hutan belakang perumahan," tambahnya.
Berdasarkan data yang dihimpun ANTARA, besar kemungkinan gajah tersebut diracun. Salah satu indikasinya adalah belalainya yang lemah dan bergetar.
