BPS: Industri manufaktur Riau alami pertumbuhan positif, begini penjelasannya

id industri manufaktur Riau,BPS Riau,industri manufaktur besar,industri manufaktur mikro,berita riau antara,berita riau terbaru

BPS: Industri manufaktur Riau alami pertumbuhan positif, begini penjelasannya

Ilustrasi - Industri manufaktur mikro-kecil. ANTARA

Pekanbaru (ANTARA) - Badan Pusat Statistik menyatakan industri manufaktur di Provinsi Riau mengalami tren pertumbuhan positif hingga triwulan III tahun 2019 ini.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Riau di Pekanbaru, Jumat, pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang triwulan III-2019 naik 0,13 persen terhadap triwulan III2018.

"Kenaikan tersebut terutama disebabkan karena naiknya produksi industri karet, barang dari karet dan plastik sebesar 28,16 persen, diikuti dengan naiknya produksi industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia sebesar 10,02 persen," kata Kepala BPS RiauMisfaruddin.

Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang triwulan III-2019 juga naik sebesar 15,58 persen terhadap triwulan II tahun yang sama. Industri yang mengalami kenaikan produksi tertinggi adalah industri makanan sebesar 21,36 persen, diikuti dengan naiknya produksi industri karet, barang dari karet dan plastik sebesar 11,10 persen.

Di tingkat nasional, lanjutnya, pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang triwulan III-2019 naik sebesar 4,34 persen terhadap triwulan III tahun lalu.

"Dan untuk pertumbuhan triwulanan, produksi industri manufaktur besar dan sedang triwulan III tahun 2019 naik 5,13 persen," ujarnya.

Selain itu, BPS menyatakan industri manufaktur mikro dan kecil di Riau juga tumbuh positif. Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulan III-2019 naik sebesar 4,81 persen terhadap triwulan III tahun 2018.

Kenaikan tersebut terutama disebabkan naiknya produksi industri pengolahan tembakau yang naik 108,59 persen, dan industri percetakan dan reproduksi media rekaman yang naik 58,30 persen.

"Sedangkan industri yang mengalami penurunan produksi terbesar adalah kendaraan bermotor yang turun 51,85 persen dan industri kayu, barang dari kayu, anyaman rotan yang turun 22,57 persen," katanya.

Meski begitu, pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulan III-2019 turun sebesar 2,53 persen terhadap triwulan II tahun yang sama. Industri yang mengalami penurunan produksi tertinggi adalah industri pakaian jadi yang turun 16,82 persen.

"Sedangkan industri yang mengalami kenaikan terbesar adalah Industri pengolahan tembakau yang naik 40,04 persen," katanya.

Ia menambahkan pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulan III-2019 pada tingkat nasional naik 6,19 persen. Sedangkan pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulan III tahun 2019 naik sebesar 0,29 persen dibandingkan triwulan II-2019.

Baca juga: BPS sebut tingkat ekonomi konsumen Riau terendah di Sumatera, begini penyebabnya

Baca juga: BPS: Pengangguran di Riau didominasi lulusan SMK, kok bisa?