Peringatan Sumpah Pemuda di Siak, 13 kelompok ekonomi kreatif peragakan karyanya

id ekononi kreatif siak, sumpah pemuda

Peringatan Sumpah Pemuda di Siak, 13 kelompok ekonomi kreatif peragakan karyanya

Ketua DPRD Siak, Azmi dan bupati meninjau saung ekonomi kreatif. (ANTARA/HO-Pemkab Siak)

Siak, Riau (ANTARA) - Sebanyak 13 saung atau "stand" pameran komunitas dan ekonomi kreatif pemuda di Kabupaten Siak diperagakan untuk meriahkan peringatan Hari Sumpah pemuda ke-91 tahun 2019 di halaman gedung Tengku Maharatu, Senin.

Ketua DPRD Siak, Azmi yang meninjau langsung pameran tersebutmengapresiasi dan bangga terhadap kreativitas pemuda di Siak. Diapun tertarik dengan Kerajinan Miniatur Kapal Kato seperti yang di samping Istana Siak.

"Kami DPRDambil Kapal Kato sebagai plakat, nantiapabila kunjungan atau tamu datang kami jadikan cenderamata.

Kami mendukung pengrajin lokal yang buat miniatur Sejarah Siak," kata Azmi.

Dia mengaku terkejut luar biasa dengan kreativitas pemuda di Kabupaten Siak yang belum diketahui dirinya sebelumnya. Terlebihada juga kerajinan tangan berbentuk cindera mata dari barang bekas yang nantinya dapat dijadikan oleh-oleh bagi wisatawan.

Hal ini lanjutnyaIni salah satu kegiatan yang positif dan berpeluang untuk menambah pendapatan. Menurutnya masih banyak lagi hal lain yang bisa dikembangkan untuk menghindari juga pengaruh negatif seperti narkotika bagi para pemuda.

"Ini sangat luar biasa, saya tak tahu dimana tempatnya kerajinan ini tapi muncul di sini. Saya bangga lihat pemuda memiliki kreativitas yang luar biasa, generasi kreatif inilah yang dibutuhkan," ungkapnya.

Kegiatan yang diselenggarakan Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Siak ini menampilkan karya-karya kreativitas para pemuda. Di antaranya komunitas seni, fotografi perpustakaan trotoar, dan Influencer "Explore Siak".

Ada juga pengrajin alat musik gambus, permainan gasing, cindera mata, dan lainnya. Salah satu pengrajin atau pemuda kreatif asal Kampung Benayah, Kecamatan Pusako, Junaidimenampilkan karya-karya kreativitasnya membuat barang-barang bekas diolah menjadi sebuah karya bernilai jual.

"Ini ada lampu hias dari limbah kaca dan limbah kayu, gantungan kunci, papan nama dari limbah kartu sim telepon seluler dan lainnya," ujarnya.

Pada acara yang digelar sehari inijuga diberikan penghargaan terhadap saung terbaik. Diantaranya yakni Pengat Production meraih juara pertama, kedua perpustakaan trotoar dan tiga kampung seni.