Pekanbaru (ANTARA) - Warga Kota Pekanbaru selama dua pekan terakhir banyak memburu alat pemurni udara (air purifier) mengingat bencana asap masih berlangsung di Ibu Kota Provinsi Riau ini.
"Saya sudah mendatangi lima toko elektronik tapi stok alat pemurni udara sudah habis semua," kata Wati, warga Kecamatan Limapuluh, Kota Pekanbaru, Minggu.
Dia mengatakan, kalaupun alat itu ada, harganya sudah melambung hingga dua kali lipat dan harus pesan dulu.
Beberapa toko eletronik meminta konsumen meninggalkan nomor telepon agar bisa dihubungi ketika alat penjernih udara itu tiba.
"Saya sudah meninggalkan nomor telepon kemarin tapi hingga saat ini belum dihubungi," katanya.
Ivan, salah satu petugas toko elektronik di Jalan Tuanku Tambusai mengaku barang tersebut sudah laris diburu warga mengingat kualitas udara masih tidak sehat.
"Biasanya memang jarang yang beli alat ini. Mungkin ini ada bencana saja sehingga laris," katanya.
Kokoh salah satu pemilik toko elektronik di Jalan Harapan Raya mengaku biasanya hanya menyediakan maksimal dua alat di tokonya karena barang tersebut jarang yang beli saat kondisi normal.
"Sebenarnya ini barang tidak laku. Kami stok dua barang dalam setahun, itu pun susah lakunya. Cuma saat ini ada bencana asap saja sehingga banyak dicari orang," katanya.
Dia menuturkan alat pemurni udara ukuran kecil untuk ruangan 21 meter persegi dalam kondisi normal harganya sekitar Rp1,5 juta per unit.
Saat ini harganya melambung berkisar Rp2,7 juta hingga Rp3,5 juta untuk ukuran yang sama dengan beragam merek.
Mengingat banyaknya permintaan, Kokoh mengaku harus pesan ke Jakarta dan harus diantar menggunakan pesawat terbang agar lebih cepat sampai ke Pekanbaru. "Itu yang membuat harganya jauh lebih mahal," ujarnya.
Dia juga mengatakan pesanan ke Jakarta tidak bisa banyak karena banyak toko di Pekanbaru yang memesan alat serupa sehingga setiap toko biasanya hanya dikirimi dua unit saja.
Menurutnya, bencana asap tidak hanya terjadi di Kota Pekanbaru melainkan juga terjadi di Jambi, Sumatera Selatan dan Kalimantan sehingga permintaan alat pemurni udara kian banyak.
Saat ini kualitas udara di Kota Pekanbaru tergolong sangat tidak sehat sesuai informasi Indeks Standar Pencemar Udara pada PM10 hampir menyentuh angka 300.
Akibat asap yang ditimbulkan kebakaran hutan dan lahan, sekolah diliburkan selama dua minggu, PNS perempuan yang hamil dipekerjakan di rumah, banyak orang mengungsi serta ribuan orang terganggu kesehatannya.
Baca juga: Tiga pesawat kesulitan mendarat di Pekanbaru akibat asap pekat
Baca juga: Ini 10 konsesi perusahaan diduga kuat penyebab karhutla Riau
Baca juga: Karhutla Riau - Bayi di Pekanbaru meninggal diduga akibat terpapar asap
Berita Lainnya
Wagubri : Karhutla intai lima juta hektare gambut Riau
25 February 2020 16:15 WIB
Waspada, BMKG deteksi lonjakan titik panas di Riau
23 January 2020 17:59 WIB
Efektif berantas karhutla, Gubernur Riau minati inovasi milik polda
19 October 2019 4:22 WIB
Mabes Polri dan KLHK kolaborasi selidiki karhutla di konsesi korporasi di Riau
12 October 2019 19:09 WIB
Polisi turunkan drone khusus dan tim ahli selidiki karhutla Riau
10 October 2019 17:35 WIB
KLHK: Tak ada lagi asap lintas batas
06 October 2019 8:29 WIB
Karhutla Riau, Udara Pekanbaru di level baik
06 October 2019 7:32 WIB
PKS Asia Pasifik galang bantuan Karhutla Riau
05 October 2019 10:51 WIB