Pekanbaru (ANTARA) - Ketua Pehimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Pekanbaru, Nofrizal menyebutkan tingkat hunian hotel di Kota Pekanbaru mengalami penurunan 20 persen akibat kabut asap melanda daerah itu sejak dua bulan terakhir.
"Asap melanda Kota Pekanbaru dan sekitar cukup parah dan lama, bahkan bisnis hotel bahkan akan semakin anjlok bisa mencapai 40 persen lebih jika kabut asap melanda daerah ini makin panjang dan parah," kata Nofrizal, Ketua PHRI Kota Pekanbaru, di Pekanbaru, Jumat.
Menurut Nofrizal, menurunnya tingkat hunian hotel di Pekanbaru lebih karena maskapai penerbangan menunda jadwal penerbangan, dampaknya banyak tamu yang ingin datang dari luar daerah dan luar Provinsi Riau lebih memilih untuk menunda keberangkatannya.
Ia mengatakan, bagi tamu yang ingin mengunjungi Kota Pekanbaru, Provinsi Riau lebih memilih untuk menunda keberangkatan mereka untuk menjaga kesehatannya apalagi saat asap makin pekat dan berbahaya bagi kesehatan.
"Kendati demikian memang ada sejumlah warga Kota Pekanbaru yang menginap di hotel untuk menghindari asap, namun itu jumlahnya tidak banyak karena sewa hotel mahal, selain itu mereka justru memilih pergi meninggalkan Kota Pekanbaru menuju Sumbar atau Medan," katanya.
Ia menekankan, jika kabut asap ini tidak kunjung dituntaskan dan tetap berada pada kondisi yang semakin parah maka dapat diyakini pertumbuhan ekonomi Riau akan terganggu dan sejumlah usaha jelas mengalami penurunan omset.
Nofrizal menyebutkan, sejumlah usaha dagang, jasa, dan industri yang mendapat imbas dari aktivitas pengunjung hotel kini mengalami penurunan omset, apalagi hotel.
"Dua pekan terakhir banyak booking hotel di tunda atau malah dibatalkan, padahal sebelumnya banyak yang booking kamar, ruangan rapat, aula dan lainnya, gara-gara kabut asap," katanya.
Afrizal yang juga anggota DPRD Kota Pekanbaru itu memintah Pemerintah Provinsi Riau segera menuntaskan bencana kabut asap ulah manusia ini, sebab jika tidak segera dituntaskan berimbas pada anjloknya perekonomian khususnya pada bisnis perhotelan.***1***T.F011
Berita Lainnya
Menteri ESDM Bahlil sebut kenaikan PPN 12 persen tak pengaruhi harga BBM
19 December 2024 16:58 WIB
Prof Haedar Nashir terima anugerah Hamengku Buwono IX Award dari UGM
19 December 2024 16:35 WIB
NBA bersama NBPA hadirkan format baru untuk laga All-Star 2025
19 December 2024 16:16 WIB
PPN 12 persen, kebijakan paket stimulus dan dampak terhadap ekonomi
19 December 2024 15:53 WIB
Pertamina Patra Niaga siap lanjutkan program BBM Satu Harga di 2025
19 December 2024 15:47 WIB
BNPT-PBNU sepakat terus perkuat nilai Pancasila cegah ideologi radikalisme
19 December 2024 15:38 WIB
Maskapai Garuda Indonesia tambah pesawat dukung operasional di liburan
19 December 2024 15:19 WIB
Kemenekraf berkolaborasi untuk bantu promosikan produk kreatif
19 December 2024 14:52 WIB