Pekanbaru (ANTARA) - Puluhan pelajar yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Riau menggelar aksi di DPRD Provinsi Riau, Selasa, guna mendesak aparat terkait mengusut kebakaran yang terjadi di Taman Nasional TessoNilodi Kabupaten Pelalawan.
Mahasiswa menyuarakan agar wakil rakyat yang baru saja dilantik tersebut turut mendesak penegak hukum untuk mengusut adanya indikasi pembalakan dan pembakaran hutan di kawasan Taman Nasional TessoNilo (TNTN) di Kabupaten Pelalawan, yang terjadi pada Agustus lalu.
"TNTN yang merupakan salah satu upaya untuk melestarikan alam, kini terbakar. Dari 83.000 hektare lahan TNTN, sekarang hanya tinggal 20.000," ujar salah seorang orator aksi.
Selain mengenai TNTN, mahasiswa-mahasiswa ini juga meminta agar DPRD, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau dan penegak hukum lainnya menindak tegas oknum-oknum pembakar lahan, baik itu individu maupun perusahaan.
"Riau kembali dilanda asap, kami sangat prihatin. Sekolah diliburkan, gedung-gedung tinggi tak terlihat lagi. Kita minta pemerintah segera bertindak tegas terhadap perusahaan pembakar lahan," kata Koordinator Umum Aksi Roby.
Sementara itu, Anggota DPRD Riau, Hardianto dan Syafruddin Iput yang menerima massa aksi, meminta agar Aliansi Mahasiswa Riau yang menggelar unjuk rasa tersebut membawa bukti valid mengenai indikasi pembakaran lahan TNTN tersebut.
"Jadi bukan hanya kecurigaan semata, tapi memang benar adanya, agar kami di DPRD bisa turut mengusut," ujar Hardianto.
Meskipun demikian, mantan calon gubernur Riau ini menegaskan bahwa dirinya akan meneruskan aspirasi mahasiswa ini ke pimpinan sementara.
"Semua aspirasi akan kita teruskan ke pimpinan. Sedangkan soal Karhutla(Kebakaran hutan dan lahan), memang kita belum bisa berbuat, karena alat kelengkapan dewan dan sebagainya belum dibentuk. Yang jelas, kita semua tidak ingin kejadian 2015 kembali terulang," tuturnya.
Baca juga: DLHK Pekanbaru umumkan udara Pekanbaru tidak sehat
Baca juga: Gubernur Riau perintahkan buat posko kesehatan antisipasi kabut asap, begini penjelasannya